Pilpres 2019
Rizal Ramli Sebut Jokowi Tak Banyak Membaca, Moeldoko: Banyak Membaca Tak Selesai-selesai Urusannya
Rizal Ramli dan Moeldoko adu argumen tentang sosok Jokowi dan Prabowo di Mata Najwa Trans7, Rabu (10/4/2019).
Rizal Ramli menyampaikan pendapatnya mengenai keberpihakannya yang berubah.
Sebagai mantan menteri di bawah Jokowi, Rizal Ramli lebih condong memilih berada di kubu Prabowo Subianto.
Ia menilai Jokowi memang memiliki niat baik namun itu saja belum cukup.
"Tapi Najwa tentu paham niat baik saja enggak cukup. Niatnya sih baik sekali dan model kepemimpinannya itu hand on, pengen tahu semua, pengen ngikutin semua. Kalau Prabowo orangnya lebih tegas, banyak baca dibandingin dengan Pak Jokowi," jelas Rizal Ramli.
Baca: Moeldoko: Tidak Mungkin Ada Penghadangan Pesawat Capres
Ia menyebut Jokowi kurang membaca sedangkan negara yang luas ini butuh pemimpin yang serba tahu.
"Dan membaca itu penting karena negara ini terlalu luas dan kompleks. Sama Prabowo you get what you see. Apa yang kamu lihat, apa yang omongin ya itu lah dia. Dia enggak coba moles supaya terlalu halus, atau apa that's him," jelas Rizal Ramli.
Kemudian ia kembali menyinggung masalah kurangnya literasi yang dibaca sehingga Jokowi bergantung pada sekelilingnya.
"Nah beliau, mohon maaf, artikulasi karena tidak banyak baca pengetahuannya sangat terbatas, tergantung siapa yang di sekelilingnya. Kalau di sekelilingnya baik-baik ya baik, kalo endak masalah," ujarnya.
Moeldoko pun menanggapi dan menyatakan jika memimpin sebuah negara perlu lebih banyak aksi dan kerja.
"Abang saya bilang tegas, ya tegas, berikutnya banyak membaca. Mengurus negara banyak membaca, tidak selesai-selesai urusannya. Mengurus negara adalah learning by doing, learning by working, karena permasalahan tidak semudah yang terpapar di buku," kata Moeldoko.
Baca: Sepekan Jelang Pencoblosan, Kubu Jokowi dan Prabowo Diminta Waspadai Perpindahan Pemilih
Ia menjelaskan bahwa proses dalam mengambil sebuah kebijakan itu tidak semudah itu dan butuh pengalaman.
Menurut Moeldoko pengalaman mengelola negara berbeda dengan mengelola tentara.
Mengelola tentara baginya mudah berbeda dengan mengelola orang sipil.
"Saya selaku panglima TNi ya gampang, saya bilang 'no way, selesai, selesai, kanan, kanan'. Sipil kiri, kanan beloknya, way enggak gampang," ujar Moeldoko.
Sedangkan Rizal Ramli menjabarkan pengalaman Prabowo yang paling utama adalah pencalonan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP/Ahok) saat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
(TribunWow.com/Atri/Ami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di Mata Najwa Rizal Ramli Nilai Sosok Jokowi dan Prabowo Banyak Niat Baik hingga Sudah Bisa Nari dan Adu Argumen dengan Rizal Ramli soal Literasi Jokowi, Moeldoko: Banyak Baca Tak Selesai Urusannya