Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Mengapa yang Menebarkan Hoaks Kebanyakan Kaum Ibu-ibu?

Ratusan hoaks politik menyebar melalui media sosial hingga grup-grup komunikasi whatsapp. Imbasnya, banyak orang mulai termakan oleh kabar bohong ini.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar Deklarasi Masyarakat Bandung Anti Hoax di Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (31/3/2019). Gerakan ini mengajak warga untuk mengatasi persebaran berita atau informasi fitnah, hasut/provokasi, dan hoaks di masyarakat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan hoaks politik menyebar melalui media sosial hingga grup-grup komunikasi whatsapp. Imbasnya, banyak orang mulai termakan oleh kabar bohong ini.

Farida, misalnya. Warga Jawa Barat ini percaya bahwa Indonesia sedang mendapat 'serbuan' pekerja asal Cina—isu yang cenderung digunakan untuk menyerang calon presiden petahana Joko Widodo.

"Saya sih rasanya percaya, karena ada beberapa teman yang kenal langsung ya, bukan dari media (sosial), mereka bilang menyaksikan itu, di dalam satu penerbangan, isinya adalah semua pekerja dari Cina yang jelas-jelas tidak bisa berbahasa Indonesia," kata Farida kepada Arin Swandari untuk BBC News Indonesia.

Isu lain yang juga diyakini oleh Farida adalah kriminalisasi ulama.

"Di mata saya iya, yang kelihatan. Ada pengawasan terhadap ulama-ulama tertentu," tambahnya.

Sementara itu, Ratna, warga Jakarta, percaya ulama pendukung khilafah ada di belakang capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

"Saya hanya melihat saja ya, pihak Prabowo, didukung oleh ulama-ulama yang seperti ini, yang maksudnya mengarah ke khilafah, yang perkataannya menakut-nakuti, ngancam orang," kata Ratna, yang mengaku melihat banyak video ceramah berisi ancaman.

Baca: Menjegal Jokowi Dengan Hoaks Di Internet

Dalam berbagai kesempatan baik Jokowi maupun Prabowo membantah berbagai isu yang beredar.

Pada debat capres keempat, Prabowo membantah telah mendukung khilafah.

Ini sesuatu yang tidak masuk akal," kata Prabowo.

Jokowi lantas menimpali pernyataan Prabowo "Selama 4,5 tahun ini saya dituduh, Pak Jokowi itu PKI. Ada yang nuduh seperti itu."

Marak jelang pilpres

Hoaks atau berita bohong makin marak menjelang pilpres.

Kementerian Komunikasi dan Informatika baru saja merilis temuan 130 hoaks politik sepanjang Januari hingga Maret 2019. Hoaks politik antara lain berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu, maupun penyelenggara pemilu.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved