Pilpres 2019
Hasto: Survei Litbang Kompas Perkuat Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Litbang Kompas memperkirakan hasil akhir Pilpres 2019 adalah 56,8 persen untuk Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi 43,2 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menanggapi publikasi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4%l persen responden menyatakan rahasia.
Hasto juga merespon hasil survei yang menyebut ada peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandi, namun masih kalah sekitar 13,5 persen hingga 26 persen dari pasangan nomor urut 01.
Litbang Kompas memperkirakan hasil akhir Pilpres 2019 adalah 56,8 persen untuk Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi 43,2 persen.
Baca: Ditemukan Jasad Bayi Terkubur di TPU Kober Tanah Abang, Polisi Sudah Kantongi Identitas Sang Ibu
Menurut Hasto, hasil survei Kompas tersebut sebenarnya sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei kredibel lainnya.
Baca: Seorang Wartawan Bocorkan Kode Hazard Ingin Membela Real Madrid
Hasto menyebut lembaga seperti Indikator Indonesia, SMRC, LSI, Populi Center, Charta Politika, Pollmark, dan Roy Morgan. Semuanya mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf dalam rentang angka yang tak jauh berbeda.
“Ini menggambarkan tercapainya situasi steady state dengan tren angka dukungan cenderung flat jelang Pilpres 2019,” kata Hasto, dalam keterangan, Rabu (20/3/2019).
Sekjen PDI Perjuangan ini menilai, masa kampanye yang panjang dinilai menjadikan die hard kedua pasangan calon bekerja demi mencapai kondisi maksimum.
Namun, dinamika perolehan suara lebih ditentukan oleh gerakan pemilih mengambang dan yang belum mengambil keputusan.
Baginya, semakin mendekati hari pencoblosan, jumlah undecideddan swing voters dimaksud akan semakin kecil sehingga meningkatkan dinamika angka survei.
“Namun, kami kira sulit mengejar selisih Jokowi-KH Maruf Amin yang berada antara 13,5 persen hingga 26 persen di atas Prabowo-Sandi,” jelas Hasto.
Keyakinan itu didasari pendapat bahwa salah satu yang paling utama mempengaruhi undecidedserta swing voters adalah debat Pilpres 2019.
Selain itu, dari penampilan debat yang sudah dilakukan, Jokowi-Ma'ruf terus menang.
Misalnya di debat ketiga yang mempertemukan Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga, Hasto menilai Sandi gagal menunjukkan dayaleverage.
Bagi Hasto, praktis daya dukung Sandi saat debat hanya tampilan jas mahal yang justru menjadi kontras dengan sosok ulama Kiai Ma'ruf yang sederhana.