Pilpres 2019
BPN Sebut Hasil Survei Litbang Kompas Jadi 'Lampu Kuning' untuk Jokowi
Hasil survei Litbang Kompas terbaru menjadi lampu kuning buat pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto menilai hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf perlu waspada.
Yandri Susanto menyebut survei tersebut "lampu kuning" untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Alasannya, dalam survei Litbang Kompas elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin menurun di bawah 50 persen.
Baca: Demi Lancarnya Ibadah Salat Jumat, Geng Mongrel Mob Bakal Berjaga di Masjid-masjid Selandia Baru
"Bayangkan seorang petahana sudah di angka di bawah 50 persen. Itu artinya menurut saya sih lampu kuning buat Pak Jokowi dan pertanda baik buat Pak Prabowo,” kata Yandri Susanto di Ruang Rapat fraksi PAN DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Elektabilitas Prabowo-Sandiaga, kata Yandri Susanto, justru menunjukkan tren positif dari survei tersebut.
Walaupun masih tertinggal, tren elektabilitas paslon 02 mengalami kenaikan.
Baca: Terdeteksi Lewat Komunikasi di Jejaring Sosial, Densus 88 Ringkus Terduga Teroris di Kaltim
"Selisih antara Jokowi-Maruf dengan Prabowo-Sandi di hasil survei (Litbang Kompas) hari ini sekitar 11 persen,” ujar Yandri.
“Dan Kompas menyampaikan trend dukungan kepada Pak Jokowi turun, dan tren (dukungan) kepada Pak Prabowo tajam naik," imbuhnya.
Kendati demikian, politikus PAN itu menegaskan BPN tetap waspada dan terus melanjutkan upaya mengonsolidasikan dukungan masyarakat.
“(BPN) tidak akan terlena, karena sesungguhnya fakta yang akan kami hadapi adalah di TPS nanti, bukan hasil survei atau analisa-analisa hari ini," tegas Yandri.
Dia juga mengatakan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga yang terus meningkat selama ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang memadati kampanye keduanya di berbagai daerah.
Baca: Serangan masjid di Selandia Baru, Jacinda Ardern: Pelaku belajar ideologinya di tempat lain
"Ketika Prabowo datang, itu selalu lautan manusia tanpa ada biaya apa pun, tanpa dibayar apa pun, konsumsi malah enggak dikasih, tetapi mereka berbondong-bondong hadir untuk mengikuti acara Pak Prabowo maupun Sandi," kata Yandri.
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.