Pilpres 2019
Soal Dugaan Unsur Kampanye dalam Apel Kebangsaan di Jateng, Bawaslu Tunggu Laporan dari Panwaslu
“Kami masih menunggu laporan dari teman-teman Panwaslu Jawa Tengah, kami belum bisa sampaikan pernyataan resmi sekarang,” ungkapnya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Rahmat Bagja mengatakan pihaknya menunggu laporan dari Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Jawa Tengah soal dugaan unsur kampanye dalam acara Apel Kebangsaan Kita Merah Putih di Semarang yang menghadirkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 17 Maret 2019 lalu.
Bagja mengatakan pihaknya saat ini belum bisa mengeluarkan pernyataan resmi.
Baca: Jokowi-Maruf Paling Rugi Jika Angka Golput Tinggi, Begini Respons TKN
“Kami masih menunggu laporan dari teman-teman Panwaslu Jawa Tengah, kami belum bisa sampaikan pernyataan resmi sekarang,” ungkapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
Bagja mengatakan Panwaslu Jateng terjun langsung dalam acara tersebut untuk memantau.
“Ada tim yang diterjunkan saat acara tersebut berlangsung, ini sedang diperiksa dan kami menunggu laporannya,” pungkas Bagja.
Acara tersebut mendapat sorotan karena menghabiskan APBD mencapai Rp 18 miliar.
Dalam orasinya sebelum acara, Ganjar mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks dan fitnah.
Baca: Rapat DPR dengan KPU, Bawaslu, dan Kemendagri Ditunda
Ia juga mengecam aksi teror yang terjadi di Selandia Baru.
Selain Ganjar acara tersebut juga dihadiri tokoh nasional maupun tokoh Jawa Tengah seperti KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).