Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ma'ruf Amin Berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Cawapres nomor urut 01, KH Maruf Amin berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Kamis (14/3/2019) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Kamis (14/3/2019) malam.

Kiai Ma'ruf tiba di lokasi sekira pukul 20.30 WIB dan memasuki kompleks makam dengan ditemani para ulama setempat yang ikut berdoa bersamanya.

Pendiri Pondok Pesantren An Nawari Tanara Banten tersebut pun memasuki ruang makam dengan takzim.

Ia didampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Tiga buah bangku plastik sudah disediakan dan Kiai Ma'ruf duduk di antara bangku-bangku tersebut.

Begitupun Ratu Tatu.

Baca: Polisi Ciduk Bandar Judi Togel yang Kerap Resahkan Warga Perum Pondok Tanah Mas Wanasari

Doa-doa lalu dilafalkan dan dipanjatkan.

Dengan khusyuk, Kiai Ma'ruf dan semua ulama berdoa dengan takzim.

Ziarah tersebut dilaksanakan dalam rangka haul Sultan Ageng Tirtayasa yang ke-327.

Sebelum berangka ke lokasi, Kiai Ma'ruf, mengatakan Sultan Ageng Tirtayasa adalah pahlawan nasional dan tokoh Banten yang berjuang melawan penjajah Belanda.

Baca: Isi Pertemuan Prabowo - AHY: Saling Tukar Informasi di Lapangan

"Menginspirasi dan punya nilai sejarah yang tinggi, khususnya dalam perjuangannya merebut kemerdekaan. Beliau sultan yang antipenjajahan," ujar Kiai Ma'ruf.

Dari penelusuran informasi, diketahui bahwa Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 - 1683. Banyak perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dipimpinnya saat masih hidup.

VOC sebagai organisasi Belanda di Nusantara saat itu, menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten.

Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar.

Baca: Prabowo Bertemu AHY untuk Sinkronkan Jadwal Kampanye

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved