Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

TKN Jokowi - Maruf Amin Diamanahkan Percepat Pembanguanan Pesantren di Aceh

Dalam kunjungan itu, TKN diminta untuk mendorong pembangunan-pembangunan pesantren terutama di Aceh setelah hancur terdampak tsunami

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, ACEH JAYA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Maruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3/2019).

Dalam kunjungan itu, TKN diminta untuk mendorong pembangunan-pembangunan pesantren terutama di Aceh setelah hancur terdampak tsunami.

Baca: Viral Isu Jokowi Hapus Pelajaran Agama, TKN Akan Lapor Polisi

Rombongan dipimpin Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto. Turut bersama rombongan, para anggota Tim KH Ma'ruf Amin yakni KH Lukmanul Hakim, Habib Sholeh Al Muhtar, Habib Ali Assegaf, dan KH Zainal Arifin.

Ada juga Zuhairi Misrawi dari Bamusi PDIP, bersama para petinggi dan caleg PDIP daerah pemilihan Aceh seperti Karimun Usman dan Ramond Dony Adam.

Pengasuh Pondok Pesantren Budi, Tengku Haji Asnawi mengatakan, sejauh ini, pihaknya terus melakukan pembangunan. Namun, pembangunan yang dilakukan pascabencana tsunami perkembangannya tidak pesat sehingga santri dan santriwatinya tidak mendapatkan fasilitas yang memadai.

"Bangunannya habis kena tsunami. Perlu disampaikan di sini bahwa kami sangat memerlukan bantuan-bantuan karena santrinya terus bertambah," kata Asnawi.

Sebelum bencana tsunami, kata Asnawi, santrinya mencapai 2 ribu orang.

Namun, saat ini pesantren yang berdiri sejak 1967 itu menyisakan seribuan santri yang tidak memiliki gedung yang layak untuk belajar.

"Kami harapkan datang bantuan untuk pesantren ini," ungkapnya.

Selain dirinya, sejumlah pengasuh pondok pesantren (dayah) juga hadir. Diantaranya Tgk. H. Hafiduddin dari MIS Budi, Tgk. Fauzi Mubarak dari Raudhatuthalibin, hingga Tgk. H Nasruddin Ali dari Khairatul Hijaiain.

Merespon hal itu, Hasto mengatakan, pembangunan di Aceh merupakan prioritas Jokowi selama empat tahun belakangan ini.

Presiden, kata Hasto, sangat mencintai Aceh, terlebih Jokowi pernah berkarir selama tiga tahun di Kota Serambi Mekkah itu.

"Aceh adalah rumah kedua Pak Jokowi," kata Hasto.

Sekjen PDIP ini juga menjelaskan, pembangunan di pesantren-pesantren juga akan digenjot setelah RUU Pesantren disahkan.

Dengan begitu, lanjut Hasto, Jokowi punya wewenang untuk mengalokasikan dana untuk pesantren dari APBN.

Sementara, Tim KH Ma'ruf, KH Lukmanul Hakim menerangkan, pembangunan pesantren dan ekonomi kekuatan tentu menjadi prioritas Jokowi-Ma'ruf. Khususnya Ma'ruf yang selama ini sudah aktif dalam mengembangkan dua sektor tersebut di Indonesia.

"KH Ma'ruf Amin, tidak mungkin, tidak mengawal pemikiran-pemikiran Islam. Perjuangan Abah Ma'ruf tidak akan berubah sebagai kiai, ulama. Hanya memindahkan area perjuangan, dulu kultural, sebentar lagi struktural," kata Lukmanul.

Di era pemerintahan Jokowi, lanjut dia, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Komite tersebut bahkan diketahui langsung oleh Jokowi.

Kemudian, Jokowi juga mengesahkan Hari Santri Nasional di Indonesia. Menurut wakil ketua Majelis Ulama Indonesia ini, langkah Jokowi itu justru mengangkat harkat Dan martabat santri yang selama ini dilupakan.

Oleh karena itu, Lukmanul meyakini Jokowi - Maruf Amin akan memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan pesantren.

"Hoaks Itu kalau Jokowi - Maruf Amin akan menghapus pelajaran agama, akan meminggirkan pesantren," tandasnya.

Zuhairi Misrawi mengatakan Jokowi tercatat sebagai presiden yang paling banyak ke pesantren dan membangun pesantren.

Sebelum program bank wakaf mikro, Jokowi sudah lebih dulu membuat program rusunawa pesantren. Lalu ada program Indonesia santri.

"1 juta santri mendapatkan beasiswa. Jadi Jokowi adalah presiden yang memuliakan dan mengangkat harkat santri," kata caleg PDI Perjuangan itu.

Baca: Ini Respon Sekretaris TKN Terkait Hoaks Pelajaran Agama Dihapus Jika Jokowi Terpilih

Para santri, lanjutnya, kini bangga ada hari santri. Dulu sebelum ada Hari Santri, jazah santri tak diakui pemerintah dan kampus negeri. Sekarang santri diakui, dan ijazah pesantren sudah diakui oleh kampus negeri.

"Tak benar bila kita akan tutup pesantren, akan larang azan. Justru Jokowi ingin pesantren jadi pilar rahmatan lilalamin," kata Zuhairi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved