Pilpres 2019
Debat Calon Presiden, Untuk Siapa?
Karena mereka hampir dipastikan sudah menentukan pilihan dari salah satu kandidat, yaitu Jokowi atau Prabowo.
Ketiga, mereka yang berpotensi menjadi golput. Kelompok masyarakat seperti ini bisa saja memiliki sikap yang mengarah apatis terhadap berbagai faktor yang terkait dengan kedua kandidat.
Baca: Muchdi PR Dukung Jokowi, PDIP: Bukti Kepemimpinan Diterima Luas
Mereka ini harus mendapat perhatian khusus, serius dan “dirangkul” dengan melibatkan dalam segala bentuk partisipasi politik. Misalnya, mereka ini diberikan tempat khusus di ruangan acara debat, seperti duduk di bagian paling depan.
"Mereka yang berpotensi menjadi golput ini diberi kesempatan dua atau tiga orang, sebagai reperesentasi golongan ini yang ada di Indonesia, mengajukan pertanyaan dan pandangan kepada kedua kandidat, tentu linear dengan tema debat," paparnya.
Keempat, kata dia, kelompok sosial yang belum sejahtera. Mereka ini umumnya berada pada kelompok masayarakat yang tingkat kesejahteraannya belum menggembirakan. Misalnya, pedagang asongan, buruh tani, buruh pabrik, pekerja lepas, pekerja kontrak bayaran harian, tukang beca, pembatu rumah tangga dan sebagainya.
Kehadiran mereka dalam acara debat, menunjukkan panggung debat tidak hanya milik masyarakat elitis dari aspek kedekatan sosiologis, psikologis dan budaya dengan kedua kandidat presiden, tetapi benar-benar menciptakan panggung debat kandidat presiden menjadi sungguh-sungguh sebagai “panggung rakyat”, bukan panggung elitis.
Bahkan lebih baik lagi bila panggung depat didesain dengan suasana desa di lapangan terbuka di suatu desa terpencil.
"Sama seperti pemilih pemula, pemilih yang belum mempunyai pilihan dan mereka yang berpotensi menjadi golput, kepada kelompok sosial yang belum sejahtera juga diberi kesempatan dua atau tiga orang sebagai representasi dari masyarakat para sejahtera, bertanya dan berpendapat yang sesuai dengan apa yang dialaminya," jelasnya.
Jadi, dia tegaskan, yang paling penting hadir dalam acara debat kandidat presiden adalah masyarakat pemilik hak suara, utamanya pemilih pemula, pemilih yang belum punya pilihan, mereka yang berpotensi menjadi golput dan kelas sosial yang belum sejahatera.
"Kehadiran para tim sukses, pimpinan partai politik pendukung dan pengusung dan elitis lainnya, seperti pengusaha, akademisi dan profesional lainnya, tidak begitu penting hadir," jelasnya.
Pada debat kedua Pilpres 2019, yang akan digelar pada Minggu (17/2/2019) mendatang, hanya capres yang akan tampil. Tema debat terkait isu energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, serta infrastruktur.(*)