Pendidikan GOPilpres 2019
Bantah Jokowi Ofensif, TKN Bilang Pendidikan Politik ke Masyarakat
Raja Juli Antoni mengatakan, Jokowi dituduh ofensif karena pernyataannya yang menyinggung Indonesia bubar, kasus Ratna Sarumpaet,
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyinggung sejumlah pihak yang menuduh calon presiden (Capres) nomor urut 01 Jokowi ofensif terhadap Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni mengatakan, Jokowi dituduh ofensif karena pernyataannya yang menyinggung Indonesia bubar, kasus Ratna Sarumpaet, dan selang darah digunakan 40 kali di RSCM.
"Pak Jokowi tidak ofensif. Pak Jokowi hanya melakukan pendidikan politik kepada rakyat agar rakyat bisa membedakan mana pemimpin yang optomis dan pesimis," tutur Antoni melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2019).
Menurut Antoni, Jokowi hanya ingin masyarakat dapat membedakan mana pemimpin yang grasa-grusu ketika menerima informasi mana pemimpin yang tertata dan tidak emosional.
Jokowi, ucap Antoni, tentu saja suka dengan kompetisi demokrasi tapi nafsu dan ambisi politik jangan menyebabkan pemimpin menghalalkan segala cara.
Baca: Pengurus DPP PA 212 Laporkan Ketua BTP Mania ke Bareskrim
"Termasuk berbohong dan manipulatif dengan mengatakan selang cuci darah dipakai bergantian 40 kali. Karena nafsu politik Haiti dibilang ada di Afrika," ucapnya.
"Sekali lagi, Pak Jokowi hanya sedang melakukan pendidikan politik, agar hati-hati memilih pemimpin yang mengumbar retorika tapi tidak bisa kerja," tutur Antoni yang juga sebagai Sekjend PSI tersebut.
