Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Prabowo Dikabarkan akan Menunaikan Ibadah Umrah Sebelum Debat Capres Jilid Kedua

Sebelum gelaran debat kedua pada 17 Februari 2019 mendatang, Prabowo direncanakan menunaikan ibadah umrah.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima) 

Sebab, Ma'ruf meyakini kubu lawan akan menanyakan soal kebijakan-kebijakan yang diambil pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla.

"Sekarang ini tahapnya tentu mengumpulkan bahan, itu kan' juga tentu yang akan diserang juga kebijakan yang sudah berjalan. Yang saya tidak ikut. Tapi kan saya harus bisa menjelaskan. Karena itu saya mengumpulkan data," tutur Ma'ruf.

"Dan selebihnya kita tunggu pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan yang dibuat oleh KPU," tambah Ma'ruf.

Membosankan
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai debat pilpres perdana yang berlangsung semalam berjalan membosankan.

Dia beralasan kedua pasangan kandidat tak mampu memperdalam visi-misi jika kelak menjadi pemenang Pilpres.

"Secara umum debat membosankan karena dua paslon (pasangan calon) tak bisa mengelaborasi proposal kebijakan yang akan mereka lakukan 5 tahun ke depan jika mereka menang," kata Adi.

Adi melihat capres-cawapres 01 dan 02 kaku dan saling menjaga image (jaim) satu sama lain.

"Paslon di babak awal terlihat kaku dan jaim. Ini sangat terkait peraturan KPU yang rigit hingga mempersempit ruang manuver paslon," ucapnya.

Terkait penampilan antar capres, Adi menilai Jokowi tampil beda dari biasanya. Adi mengatakan gaya Jokowi dalam debat semalam lebih menyerang ketimbang Prabowo yang kalem.

"Ada pertukaran gaya debat. Jokowi relatif banyak menyerang dengan intonasi dan mimik yang tak biasanya. Sementara Prabowo relatif kalem dan bisa menahan diri. Efek kehati-hatian itu membuat pernyataan Prabowo kurang nendang. Malah Jokowi yang banyak menyerang balik," kata Adi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pasangan capres-cawapres mengenai komitmen memberantas korupsi masih sangat normatif Keduanya juga belum terlihat extraordinary effort memberantas korupsi.

"Ya masih sangat normatif (komitmen memberantas korupsi), belum terlihat ada extraordinary effort-nya, kalau kita sepakat bahwa korupsi itu extraordinary crime lho ya?" ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.

Saut menilai seharusnya masalah korupsi diupayakan luar biasa dalam memberantasnya. Misalnya dengan membenahi UU Tipikor.

"Jadi selalu sadar bahwa korupsi itu extraordinary crime, namun law and order kita tidak dibuat bernilai extraordinary effort, antara lain misalnya mari kita bereskan UU Tipikor kita, korupsi biar ditangani oleh KPK saja siapapun pelakunya, jadi APH (aparat penegak hukum) lain fokus di kriminal umum," katanya.

Dalam debat capres, Prabowo Subianto mengatakan tak jadi masalah jika seseorang yang sudah diproses hukum mencalonkan kembali menjadi anggota legislatif.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved