Pilpres 2019
Sejak Awal Prabowo-Sandi Ingin Sampaikan Sendiri Visi dan Misi
Menurut Dahnil usulan itu kemudian disampaikan kepada Prabowo dan Sandi namun mendapat tanggapan mengejutkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa awalnya usulan penyampaian visi dan misi oleh capres dan cawapres berasal dari KPU RI dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Menurut Dahnil usulan itu kemudian disampaikan kepada Prabowo dan Sandi namun mendapat tanggapan mengejutkan dengan keinginan dari keduanya untuk menyampaikan sendiri visi dan misinya.
“Sejak awal Pak Prabowo dan Bang Sandi merasa berkepentingan untuk menyampaikan sendiri visi dan misinya, terutama karena visi dan misi itu akan dijalankan keduanya bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dan kemudian Prabowo-Sandi juga merasa lebih menguasai visi dan misi daripada tim sukses,” terang Dahnil di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2019).
Menurut Dahnil apa yang disampaikan Prabowo-Sandi untuk menyampaikan sendiri visi dan misi adalah sebuah langkah lebih maju dari usulan KPU dan TKN agar visi dan misi tersebut lebih bisa ditangkap masyarakat dengan disampaikan langsung oleh capres dan cawapres.
Baca: Saat Bu Mega Bercerita Dengan Kaum Milenial
Dahnil yang mengawal BPN untuk berdiskusi dengan KPU dan TKN mengaku bahwa usulan Prabowo-Sandi itu akhirnya ditolak dan KPU menyerahkan penyampaian visi dan misi itu kepada masing-masing tim sukses berserta paslon agar disampaikan secara mandiri.
“Jadi usulan Prabowo-Sandi untuk meningkatkan kualitas demokrasi itu ditolak oleh KPU dan TKN, seharusnya itu adalah kemajuan dalam demokrasi kita sehingga Pak Prabowo dan Bang Sandi optimis untuk melakukannya sendiri,” tegasnya.
Menurut Dahnil pembatalan penyampaian visi dan misi itu bukan hanya menjadi kerugian bagi pihak BPN tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Kemarin kan banyak yang mengkritik kenapa debatnya tidak substantif dan sensasional, padahal yang membuat seperti itu adalah teman-teman media, harusnya penyampaian visi dan misi menjadi momentum bagi kami, Prabowo, dan Sandi untuk menawarkan visi dan misi kami,” terangnya.
“Ini ibaratnya kami berusaha meninggikan demokrasi tapi kemudian ditarik lagi sehingga masyarakat juga rugi tidak dapat mengetahui visi dan misi dari capres secara mendalam dan dalam waktu dua jam,” pungkasnya.