Pilpres 2019
Jelang Debat Capres: SBY Jadi Mentor Prabowo, Kalau Jokowi Siapa yang Jadi Mentornya?
Debat perdana akan diikuti oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dengan tema Hukum, Hak Asasi Manusia, Korupsi, dan Terorisme.
Dalam undangan khusus pertemuan tertutup tanggal 2 Januari 2019, Djoko mengundang anggota BPN untuk berdiskusi dan mendengarkan arahan SBY dalam rangka persiapan debat pada 17 Januari 2019, serta penjabaran visi-misi paslon di Komisi Pemilihan Umum pada 9 Januari 2019.
Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria mengatakan, dari pengalaman SBY menjadi presiden untuk dua periode, ada banyak masukan penting yang diharapkan bisa mempersiapkan Prabowo dan Sandiaga menghadapi kontestasi.
“Pak SBY itu dua kali menang pemilihan presiden, pasti punya wejangan baik dan pemikiran positif yang bisa kami teruskan ke calon,” kata Riza, Jumat (3/1/2019).
Debat pertama, 17 Januari ini, akan mengangkat topik seputar bidang penegakan hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme.
Debat selama 90 menit itu akan diikuti kedua pasangan capres-cawapres dan disiarkan melalui media elektronik TV dan radio.
Debat dan pendalaman materi akan dipandu dan dilakukan oleh moderator.
Kedua pasangan calon akan diberi kesempatan untuk menyampaikan visi-misi dan program, disusul pendalaman visi-misi oleh moderator, serta sesi saling bertanya antar kandidat dan debat antar kandidat.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengatakan, ide memberi arahan itu muncul dari SBY dan sudah disampaikan dalam pertemuan SBY dengan Prabowo, 21 Desember 2018 lalu.
Pertemuan pada akhir tahun itu sekaligus dipakai untuk menegaskan janji Demokrat dan SBY sepenuh hati mendukung pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Renanda mengatakan, tidak hanya memberi arahan terkait substansi isu yang harus disampaikan saat debat, SBY juga akan memberi masukan terkait gaya komunikasi politik dan pembawaan Prabowo dan Sandiaga saat berorasi.
Ia menuturkan, saat pertemuan di kediaman SBY, 21 Desember 2018, SBY meminta agar jangan ada lagi narasi-narasi minim substansi seperti lelucon tampang Boyolali yang pernah disampaikan Prabowo, atau komentar politisi sontoloyo yang pernah disampaikan Jokowi.
Renanda menuturkan, saat pertemuan itu, Prabowo menyebut SBY ‘senior yang tidak ada lawan’ dan meminta masukan dari SBY.
“Pak SBY minta retorika seperti itu dihentikan, ia mengatakan, kalau (Prabowo) mau, harus ada gladibersih dulu (sebelum orasi). Artinya, dalam pertemuan hari ini kemungkinan akan ada masukan soal gaya penyampaian dan komunikasi juga, selain tentunya substansi debat,” kata Renanda.
Adapun terkait substansi, SBY akan memberi arahan agar penyampaian visi-misi dan program kerja fokus serta harus menawarkan solusi. Itu diperlukan agar perdebatan di masa kampanye lebih substansial dan berguna bagi referensi pemilih. (Kompas/Tribunnews/Srihandriatmo Malau)