Pilpres 2019
KPCDI: Tidak Ada RS yang Gunakan Selang Cuci Darah untuk 40 Pasien Bergantian
KPCDI tidak mau ikut-ikutan soal adanya polemik selang cuci darah pasien penyakit ginjal yang awalnya disebut Prabowo dan direspon pihak RSCM.
_Palembang_2274.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Toni Samosir mengatakan selama ini pihaknya belum mendapatkan adanya laporan pasien cuci darah yang menggunakan selang yang sama dengan 40 orang lainnya secara bergantian.
"Selama ini di RS lain maupun di RSCM tidak ada yang menggunakan selang 40 orang secara bergantian, tidak ada laporan ke kami juga," ujar Toni saat berbincang dengan Tribunnews, Rabu(02/01/2018).
Baca: KPU Dinilai Kurang Hati-hati soal Pemilihan Panelis Debat Capres-Cawapres
Karena itulah lanjut Toni, KPCDI tidak mau ikut-ikutan soal adanya polemik selang cuci darah pasien penyakit ginjal yang awalnya disebut Prabowo dan direspon pihak RSCM.
"Biarlah ini diselesaikan pak Prabowo dan RSCM," kata Toni.
Menurut Toni ada isu yang lebih penting soal nasib pasien penyakit ginjal yang menjalani cuci darah atau hemodialisis ketimbang memperdebatkan masalah selang.
Baca: Bambang Widjojanto Irit Bicara Soal Persiapan Dirinya Menjadi Panelis Debat Capres-Cawapres
Satu yang sangat penting adalah soal rujukan berjenjang, akses obat-obatan, dan lembaga donor organ.
"KPCDI tidak concern soal isu selang. KPCDI concern soal isu rujukan berjenjang pasien, akses obat-obatan, lembaga donor organ, karena di Indonesia ini belum ada lembaga donor organ," kata Toni.
Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyebut dirinya mendapatkan laporan mengejutkan mengenai kondisi alat kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM), Jakarta.
Prabowo mengatakan, satu selang alat cuci darah pernah dipakai oleh 40 orang.
Cerita ini disampaikan Prabowo dalam ceramah akhir tahun yang digelar di kediamannya di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca: Kumpulan Curhat Pemain Persib Bandung dan Bobotoh untuk Eka Ramdani yang Bakal Pensiun
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci darah ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali, saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, penderita sakit ginjal sangat bergantung pada pencucian darah.
Ia menambahkan, jika satu alat tersebut dipakai 40 orang, si penderita akan mendapat berbagai macam penyakit.
"Jadi orang sakit ginjal, dia harus hidup dari pencucian darah. Jadi kalau ke RSCM, alat dipakai 40 orang, dia bisa dapat macam-macam penyakit. Hepatitis A, B, C, dia bisa dapat malaria, dia bisa dapat HIV," terang Prabowo.
Pernyataannya pun disambut ekspresi terkejut dari sejumlah peserta yang hadir dalam ceramah. (Willy Widianto)