Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat Imbau Tak Perlu Ada Saling Tuding Darimana Korupsi Itu Berasal

Diketahui, jubir TKN Jokowi-Ma'ruf itu menuding guru korupsi di Indonesia adalah mantan mertua Prabowo Subianto, yakni Soeharto.

Editor: Johnson Simanjuntak
ist
Hendri Satrio 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak perlu ada saling tuding antar para politisi terkait darimana korupsi itu berasal.

Begitulah pendapat dari pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, terkait tudingan Ahmad Basarah.

Diketahui, jubir TKN Jokowi-Ma'ruf itu menuding guru korupsi di Indonesia adalah mantan mertua Prabowo Subianto, yakni Soeharto.

Pernyataan Basarah merujuk pada pernyataan Prabowo terkait korupsi di Indonesia yang dinilainya sudah seperti kanker stadium empat.

"Sebaiknya saat ini tidak ada yang perlu saling tuding darimana korupsi itu berasal," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (29/11/2018).

Ia menegaskan fakta yang ada di lapangan adalah korupsi masih merajalela dan berada di Indonesia hingga saat ini.

Hendri pun menilai tugas para politisi lah untuk menghilangkan korupsi di tanah air, bukannya malah saling lempar tanggung jawab.

"Nah justru tugas politisi ini bukan lempar tanggung jawab, tapi bagaimana mereka membuat aturan yang bisa membuat korupsi ini hilang dari bumi pertiwi," kata dia.

Baca: KPU Seleksi Isu Untuk Dibahas dalam Sesi Debat Capres-Cawapres

Founder lembaga survei KedaiKOPI itu juga menyoroti salah kaprahnya perspektif terkait indikator keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, saat ini salah satu yang dilihat sebagai indikator keberhasilan dari lembaga antirasuah itu adalah Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Padahal, ia melihat semakin sedikit dilakukan OTT, maka semakin besarlah indikator keberhasilan KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Mungkin salah satu indikator keberhasilan KPK adalah OTT, nah menurut saya ini harus diperbaiki. Justru indikator keberhasilan KPK adalah OTT semakin sedikit karena korupsi makin tidak ada," jelasnya.

Lebih lanjut, Hendri mengakui memang butuh kerja keras untuk menghilangkan korupsi di Indonesia. Karena itu, lebih baik politisi untuk tidak saling tuding dan saling bahu membahu memberantas korupsi.

"Butuh kerja keras termasuk dari politisi menghadapi (korupsi) ini gitu. Jadi nggak usah lempar-lemparan asalnya dari mana lah, mendingan kita sama-sama berantas," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung korupsi di Indonesia yang dinilainya sudah seperti kanker stadium empat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved