Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pak Prabowo Masih Belum Move On Dari Cara Pandang Tata Kelola Kekuasaan Otoriter Orde Baru

Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan, ancam-mengancam maupun tekan-menekan itu bukan tipikal dan watak kekuasaan Presiden Joko Widodo

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
Masinto Pasaribu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu angkat suara terkait pernyataan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, yang menyebut banyak elite diancam dan ditekan karena ingin memberikan dukungan kepada dirinya.

Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan, ancam-mengancam maupun tekan-menekan itu bukan tipikal dan watak kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karakter dan tipikal kepemimpinan Pak Jokowi adalah menghadirkan kepemimpinan dengan watak kerakyatan dan demokratis," ujar aktivis '98 ini kepada Tribunnews.com, Jumat (23/11/2018).

Masinton Pasaribu menegaskan, politik ancam-mengancam, tekan-menekan dan intimidasi itu watak kekuasaan otoriter masa lalu yang pernah dipraktekkan oleh rezim otoriter Orde Baru Soeharto selama 32 tahun.

"Pak Prabowo belum move on dalam memandang perilaku kekuasaan. Beliau masih memandang pengelolaan kekuasaan hari ini yang sudah berlangsung secara demokratis dengan perspektif dan sudut pandang beliau yang masih memandang tata kelola kekuasaan otoriter orde Baru Soeharto di masa lalu," tegas Masinton Pasaribu.

Di masa pemerintahan Jokowi yang sangat demokratis, Masinton Pasaribu sangat yakin tak ada ancam-mengancam dan intimidasi terhadap siapa pun yang berbeda pilihan politik tertentu.

Baca: KPK: 61,17 Persen Kasus Korupsi Berasal dari Sektor Politik

"Mungkin karena beliau pernah menjadi bagian keluarga Soeharto, sehingga beliau tau persis bagaimana kekuasaan pada masa itu dikelola dengan cara-cara otoriter. Sehingga beliau belum bisa move on dalam memandang praktek kekuasaan saat ini yang berlangsung dengan susana demokratis tanpa ada paksaan," jelas Masinton Pasaribu.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengaku sering kedatangan para elit yang hendak memberikan dukungan kepadanya pada Pemilu Presiden 2019. Namun para elit tersebut takut memberikan dukungan secara terang-terangan karena diancam.

"Saya sering kedatangan elite, entah pakai gelar ini gelar itu, pakai posisi ini posisi itu dan mereka bilang, pak Prabowo kami ingin mendukung pak Prabowo tapi kami ditekan kami diancam," kata Prabowo saat memberikan pidato pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis, (21/11/2018).

Baca: Kans PSM, Persija, dan Persib Main di Piala AFC, Runner Up Liga 1 Pastikan Satu Tempat di Grup H

Karena ketakutan, para elite tersebut menurut Prabowo, hanya bersedia memberikan dukungan secara diam-diam dan tidak mau diketahui publik.

"Kami akan mendukung pak Prabowo diam-diam. Kami akan dukung pak Prabowo dari belakang. Datang dengan nama besar, wah senang aku, (tapi) Pak Prabowo kami sebetulnya ingin dukung tapi kami diancam kami ditekan," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved