Pilpres 2019
Sandiaga Gandeng AHY Sosialisasikan Kebijakan yang Dinilai Sukses pada Era Pemerintahan SBY
Menghadapi kenaikan minyak dunia kala itu, SBY mengambil keputusan non-populis dengan menaikkan harga BBM.
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ungkap rencananya mengajak Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam agenda kampanye terbuka.
Salah satunya ialah mensosialisasikan kebijakan sukses era pemerintahan SBY.
Pernyataan Sandiaga tersebut sekaligus menjawab apa yang disampaikan Ketua DPP PD Jansen Sitindaon sebelumnya, yaitu meminta paslon Prabowo-Sandiaga turut sosialisasikan materi keberhasilan di masa pemerintahan SBY.
"Beberapa kebijakan yang jaman SBY sukses untuk mengantisipasi kelemahan ekonomi itu bisa kita sosialisasikan bareng," terang Sandiaga saat ditemui di kawasan Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).
Baca: Soal Pernyataan Sekjen Gerindra, SBY: Nadanya Tidak Baik dan Terus Digoreng, Terpaksa Saya Respon
Sandiaga juga mengaku memiliki hubungan baik dengan AHY maupun PD dan tengah merencanakan pertemuan usai PD menyelesaikan fokusnya untuk pembekalan caleg pada 10-11 November.
Dengan kondisi masing-masing yang memiliki kesibukan, dia mengatakan akan menjadwalkan kampanye bareng di lima bulan masa kampanye tersisa.
"Hubungan kita baik, komunikasi sangat lancar dan kami diberitahu Partai Demokrat akan fokus pembekalan caleg untuk menambah kursinya. Lagi disusun jadwal untuk kami bertemu dan berkampanye di bulan November, Desember dan seterusnya," terang Sandiaga.
Menelisik kebijakan sukses era SBY, salah satunya ialah bagaimana cara mengantisipasi lemahnya ekonomi saat itu, yang disebabkan oleh faktor eksternal di tahun 2005, 2008, dan tahun 2013 karena kenaikan harga minyak dunia. Serta di tahun 2008-2009 saat menghadapi krisis global.
Menghadapi kenaikan minyak dunia kala itu, SBY mengambil keputusan non-populis dengan menaikkan harga BBM.
Sementara keluar dari ancaman krisis global dan bayang-bayang nasib Indonesia sama seperti tahun 1998. SBY mampu menyelamatkan ekonomi Indonesia dengan antisipasi yang dianggap cepat dan tepat.
"Karena antisipasi yang cepat dan tepat, serta kebersamaan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi krisis itu, Alhamdulillah, ekonomi kita selamat. Faktor kepemimpinan, manajemen krisis dan kebersamaan kita juga merupakan kunci keberhasilan," ujar SBY di HUT ke-17 PD, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9).