Senin, 29 September 2025

Pilpres 2019

Elite PKS Nilai Wajar Hoaks Ratna Sarumpaet Beri Dampak Negatif Terhadap Prabowo-Sandi

Ikrama melanjutkan, bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, kasus hoaks Ratna Sarumpaet memberikan sentimen positif.

Editor: Johnson Simanjuntak
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Mardani Ali Sera 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera menilai wajar kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga uno.

Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menanggapi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan hasil surveinya terkait elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

"Kasus Ratna wajar memberi dampak negatif," ujar mantan Ketua tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta, kepada Tribunnews.com, Selasa (23/10/2018).

Tapi belakangan dengan penanganan yang tepat, kata wakil ketua Komisi II DPR RI ini, Prabowo-Sandi mampu membalikkan sentimen menjadi positif.

Karena dia menjelaskan, Prabowo menunjukkan kerendah-hatian dan kejujuran.

"Ini sisi Prabowo yang menguatkan persepsi bahwa bukan hanya tegas tapi juga jujur. Data social media kami justru kian kuat," jelasnya.

Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman memaparkan bahwa efek dari kasus hoaks Ratna Sarumpaet berimbas kepada sentimen negatif bagi pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Baca: Wapres JK Tak Setuju Dana Saksi Ditanggung Pemerintah

"Sebanyak 17,9 persen responden memilih lebih tidak mendukung Prabowo-Sandi, sementara 11,6 persen lebih mendukung, 49,8 persen mengatakan sama saja, dan 20,7 persen menjawab tidak tahu," ujar Ikrama di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).

Ikrama melanjutkan, bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, kasus hoaks Ratna Sarumpaet memberikan sentimen positif.

"Persentasenya sebanyak 25 persen lebih mendukung Jokowi-Ma'ruf, 48,8 persen tetap mendukung, 6,6 persen lebih tidak mendukung, dan 19,6 persen tidak tahu," tambahnya.

Adapun hoaks baik itu Ratna Sarumpaet ataupun hoaks yang lain, dikatakan Ikrama, tidak disukai oleh masyarakat.

"Sebesar 75 persen publik menyatakan kekhawatiran mereka terkait hoaks secara umum, dan untuk kasus Ratna Sarumpaet, terbukti sebanyak 89,5 persen responden menyatakan tidak suka," pungkasnya.

Atas hal itu pula, Ikrama Masloman menyatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Pada survei Oktober 2018, Jokowi-Ma'ruf memeroleh presentase 57,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 28,6 persen," ujarnya.

Hasil tersebut, dikatakan Ikrama, sejalan dengan tren dukungan bagi keduanya, meskipun tidak terlalu siginifikan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan