Pilpres 2019
TKN Jokowi-Maruf Ungkapkan Bukti Koalisi Parpol Pengusung Prabowo-Sandi Rapuh
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menanggapi perihal adanya caleg dari Partai Amanat Nasional (PA
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menanggapi perihal adanya caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) enggan mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pria yang akrab disapa Antoni ini menyebut, hal itu terjadi lantaran terlalu dominannya Partai Gerindra dalam koalisi tersebut.
Baca: Banggar Setujui Asumsi Kurs APBN 2019 Rp 15.000 per Dollar AS
Ia mencontohkan, bagaimana dua capres-cawapresnya berasal dari Partai Gerindra dan ditambah tim pemenangannya berasal dari Gerindra.
Hal itu tentu tidak membawa keuntungan apa-apa bagi PAN dan coattail effect alias efek ekor jas.
"Semuanya diborong satu partai. Capres, cawapres, sekretaris dan bendahara juga dari Partai Gerindra. Lalu apa coattail effect yang didapat partai-partai lain," kata Antoni di Posko Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai, hal ini semakin menunjukan koalisi yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat tidak solid.
Baca: Alasan Dipilihnya Kudus Jadi Kota Penyelenggaran Tiket.com Relay Marathon 2018
Hal itu bebernya terbukti dari caleg-caleg PAN yang 'ogah' kampanyekan pasangan nomor urut 02 itu di Pilpres 2019.
"Ini menggambarkan apa yang pernah terjadi di demokrat sebelumnya yang main dua kaki. Ini menunjukan koalisi ini rapuh," ungkap Antoni.
Ia kemudian membandingkan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung pasangam Jokowi-Ma'ruf Amin.
Antoni mengatakan, semua partai-partai yang mendukung pasangan nomor urut 01 ini diberikan tempat dan jabatan strategis di Tim Kampanye Nasional (TKN).
Sehingga partai-partai pendukungnya juga bisa mendapatkan efek ekor jas.
"Ini berbeda dengan koalisi di sini. PSI partai baru pun diposisikan dengan baik oleh Mas Hasto, seperti Perindo, PKPI," jelas Antoni.
Dikabarkan, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno secara mengejutkan mengungkapkan terkait sejumlah calon anggota legislatif (caleg) yang diusung partainya, menolak mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Hal ini diketahui oleh Eddy melalui pengakuan langsung caleg yang bersangkutan.
Mereka menolak ikut mensosialisasikan Prabowo-Sandi karena tak sesuai dengan kehendak konstituen.