Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Dahnil: Bang Sandi Rela Jual Saham Saratoga untuk Bantu APBN

Hasto menyebut pernyataan pers BPN Prabowo-Sandiaga mengenai kondisi ekonomi di Indonesia, merupakan bentuk dari kampanye asal serang.

Editor: Hasanudin Aco
Surya/Sri Wahyunik
Sandiaga Uno berkampanye di Jember, Minggu (7/10/2018). Beberapa tempat yang dikunjungi antara lain rumah produksi Suwar-Suwir Primadona, Pasar Tanjung, dan posko relawan Roemah Djoeang Prabowo - Sandi Rien Collection di Jl Sultan Agung Jember. SURYA/SRI WAHYUNIK 

"Hampir setiap hari mereka menyampaikan hal negatif tentang Pak Jokowi. Mereka mengampanyekan rupiah melemah sebagai kebangkrutan ekonomi, harga bahan pokok naik, harga telur naik meskipun faktanya turun dan lain-lain," ujar Hasto.

"Sepertinya, mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa dan negara Indonesia lagi susah," lanjut dia.

Hasto mengingatkan, kampanye seharusnya berisi gagasan yang solutif. Berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika dan tanpa gagasan yang membumi hanya membuahkan kegaduhan.

Hasto pun mengingatkan, seorang pemimpin tidak boleh menghadirkan wajah politik suram di tengah masyarakat.

"Pemimpin rakyat tidak boleh grasah-grusuh. Pemimpin yang terlalu tipis telinga dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang hanya akan menghadirkan wajah suram dalam politik," ujar Hasto.

"Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat serta membuka seluruh panca inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin itu akan selalu mendapat tempat di hati rakyat," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dahnil Anzar: Pernyataan Sekjen PDI-P Bernuansa Prasangka Buruk"
Penulis : Kristian Erdianto

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved