Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Prabowo Diminta Pecat Ratna Sarumpaet dari Tim Prabowo-Sandi

Prabowo Subianto harus segera mencopot Ratna Sarumpaet dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Tribunnews/JEPRIMA
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto harus segera mencopot Ratna Sarumpaet dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu disampaikan Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Rabu (3/10/2018).

Pemecatan ini harus segera diambil kubu Prabowo-Sandi untuk tidak merugikan citra dan elektabilitas menuju Pilpres 2019.

"Harus dikelurkan dari tim, tidak ada yang cara lain. Itu supaya Prabowo tidak terseret-seret kasus ini di sepanjang kampanye Pilpres," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini.

Baca: Ini Pernyataan Lengkap Ratna Sarumpaet Akui Kebohongan Soal Pengeroyokan di Bandung

Karena dia menilai Prabowo tidak salah ketika berempati terhadap temannya yang berkisah dirinya dipukuli oleh orang tidak dikenal.

"Jadi sekarang sudah ketahuan Ratna bohong. Jadi sekarang harus dikeluarkan dari tim," pesannya.

Diberitakan, aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dirinya menciptakan kebohongan dengan mengaku dirinya mengalami pengianayaan sehingga wajahnya penuh dengan lebam.

Hal itu disampaikannya melalui konferensi pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Sambil menetaskan air mata dan terisak Ratna mengakui bahwa dirinya mendatangi Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat pada tanggal 21 September 2018, tanggal yang diklaim Ratna terjadi penganiayaan kepada dirinya di Bandung.

“Waktu itu saya mendatangi rumah sakit khusus bedah dan mendatangi dokter khusus bedah bernama Sidik Setya Miharja untuk melakukan operasi sedot lemak di pipi kiri saya,” jelasnya.

Ratna kemudian mendapati wajahnya mengalami lebam usai operasi itu pada tanggal 22 September 2018.

Dan pada saat itu juga dia mengaku melakukan kebodohan.

“Dokter bilang itu biasa kemudian saya pulang menemui anak saya dan saya melakukan kebohongan dengan mengatakan bahwa saya mengalami penganiayaan, dan informasi itu dikorek terus hingga seminggu kemudian,” jelasnya.

Ratna mengaku terus menciptakan kebohongan bahkan kepada tokoh terkenal yang membelanya seperti Fadli Zon, Prabowo Subianto hingga Amien Rais.

Hingga akhirnya ia pada Selasa (2/10/2018) malam ia memutuskan untuk jujur kepada semua pihak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved