Pilpres 2019
Kader PDIP Diskusi Pertajam Visi Misi Kemaritiman Jokowi-Maruf Amin
Untuk kemperkuat visi misi Jokowi-KH Maruf Amin di bidang kelautan dan kemaritiman, DPP PDI Perjuangan menggelar focus group discussion (FGD) demi men
Yang pertama adalah peningkatan kesejahteraan nelayan yang meliputi kemudahan perizinan usaha tangkap ikan: pembentukan koperasi nelayan untuk sarana produksi murah serta untuk pengolahan hingga pemasaran produk nelayan.
"Lalu memikirkan mata pencaharian nelayan ketika masa paceklik ikan, mengusahakan rumah dan perumahan berkualitas yang murah, dan memberikan pendidikan, pelarihan dan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas nelayan," ujar Rokhmin.
Kedua, revitalisasi usaha perikanan budidaya demi meningkatkan produktivitas, efisiensi, daya saing, dan keberlanjutan. Disertasi pembentukan manajemen rantai pasok terpadu. Ketiga, melakukan ekstensifikasi usaha perikanan budidaya di kawasan perairan baru.
Keempat, lanjut Rokhmin, mengembangkan usaha perikanan budidaya dengan spesies-spesies baru yang secara ekonomi diterima pasar dunia. Kelima, mengembangkan usaha menjual sarana produksi perikanan diserta pengembangan basis-basis pengolahan produknya.
Keenam, revitalisasi pengolahan ikan tradisional (ikan asin, ikan kering, ikan asap), supaya produknya berdaya saing dan kompetitif di pasar dunia. Ketujuh, mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan modern seperti tempura, surimi based product, pengalengan, dan lain-lain.
Kedelapan, melatih generasi milenial untuk menjadi pemandu wisata bahari semacam snorkeling, diving, sailing, dan surfing. Kesembilan, membangun dan mengoperasikan home stays yang bersih, sehat, nyaman, indah, aman, dan mempesona.
Kesepuluh, revitalisasi pelayaran rakyat supaya lebih kompetitif di era industri 4.0.
"Kesebalas, mengembangkan usaha transportasi laut," imbuhnya.
Kata Rokhmin, dengat peta jalan pembangunan kemaritiman seperti itu, maka Indonesia tidak hanya akan menjadi negara maritim yang sejahtera.
"Tapi juga akan menjadi negara besar, maju, adil, makmur, dan berdaulat, serta sebagai Poros Maritim Dunia dalam waktu tidak terlalu lama. 2030 atau 2045," pungkas Rokhmin.(*)