Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Sandiaga Juga Mengaku Sempat Disoraki Saat Deklarasi Kampanye Damai

"Sebenarnya kami juga, waktu lewat section itu pas keluar diteriaki gitu, tapi saya dan Pak Prabowo senyum saja," kata Sandiaga di Gedung KPU

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) beserta Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) membacakan ikrar deklarasi damai saat meghadiri Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 yang diikuti KPU, pasangan Capres dan Cawapres, dan 16 partai politik nasional tersebut mengambil tema 'Kampanye anti SARA dan HOAKS untuk menjadikan pemilih berdaulat agar negara kuat'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres Sandiaga Uno ikut angkat bicara terkait aksi walkout yang dilakukan ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara deklarasi kampanye damai yang digelar oleh KPU, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018) pagi.

SBY melakukan WO sebagai bentuk protes karena diteriaki dan ada atribut parpol di acara kampanye damai tersebut.

Baca: Tiga Begal yang Merampok Iskandar Dibekuk Polisi

Menurut Sandiaga, tidak hanya SBY yang mendapat perlakuan tak menyenangkan dari beberapa simpatisan pendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Saat berkarnaval, Sandiaga menungkapkan dirinya dan Prabowo juga sempat diteriaki dengan yel-yel pendukung pasangan nomor urut 01.

"Sebenarnya kami juga, waktu lewat section itu pas keluar diteriaki gitu, tapi saya dan Pak Prabowo senyum saja," kata Sandiaga di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

Usai karnaval dan kembali ke tenda, menurut Sandiaga, Prabowo sempat bertanya keberadaan SBY dan kedua putranya yang tiba-tiba menghilang.

Hanya saja Sandiaga menurutkan dirinya belum tahu alasan SBY keluar lapangan sebelum acara usai.

"Pak Prabowo nanya, 'San, SBY mana?' Terus saya cek iya enggak ada. Mas AHY juga enggak ada. Waktu itu kita belum tahu kenapa pulang," kata Sandiaga

Sandiaga mengaku menyelesai kejadian tersebut dan berharap KPU melakukan evalusi.

"KPU menyatakan tidak boleh ada atribut partai, provokasi atau yel-yel, tapi itu masih terjadi. Jadi ke depan mesti dievaluasi acara-acara seperti itu," ucap Sandiaga.

Tidak hanya itu Sandiaga menilai acara tersebut berbiaya mahal dan tidak sejalan dengan keadaan perekonomian Indonesia yang menurut dia sedang kurang baik ini.

Dan Sandiaga mengklaim bahwa Jokowi juga telah setuju dengan pernyataan tersebut.

"Pak Jokowi juga tadi bicara dengan kita bilang setuju, bahwa kegiatan ini pemborosan anggaran," ujar Sandiaga.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved