Pilpres 2019
Pengamat: Sanggupkah Prabowo dan Jokowi Tetap Mesra dan Sering Tampil Bersama di Publik?
Aksi peraih emas Pencak Silat kategori Mens Class C 55 Kg to 60 Kg itu telah mampu mendinginkan kondisi politik di tanah air menjelang Pilpres 2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi pesilat pria Indonesia Yudani Kusumah Hanifan mengajak Presiden Jokowi dan Prabowo berangkulan mendapat apresiasi dari Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
Aksi peraih emas Pencak Silat kategori Mens Class C 55 Kg to 60 Kg itu telah mampu mendinginkan kondisi politik di tanah air menjelang Pilpres 2019.
Baca: Bonus Asian Games, Jokowi: Sebelum Keringat Kering Bonus Sudah Harus Sampai
"Momen ini jelas mendinginkan suasana sementara ini," ujar pendiri lembaga Survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Rabu (29/8/2018).
Kini tugas untuk tetap mendinginkan suasana politik tanah air ada di tangan dua kandidat calon presiden 2019, baik Jokowi dan Prabowo.
Jokowi dan Prabowo pun perlu sering tampil bersama seperti dalam momen final Asian Games untuk pencak silat ini.
"Hanya saja, sanggup kah Prabowo dan Jokowi tetap menjaga hubungan mereka mesra seperti ini dan sering tampil bersama di publik?" tegas Hendri Satrio.
Dia hanya mengkhawatirkan, yang terjadi malah Jokowi dan Prabowo saling klaim keberhasilan masing-masing ke publik.
Namun ia tetap berharap situasi sejuk ini akan terus terjadi hingga Pilpres 2019 mendatang.
"Tapi yang perlu diingat, tokoh politik juga kadang merupakan pemain drama yang handal. Kali ini bisa tersenyum, saling berpelukan, besok-besok bertarung lagi demi kekuasaan," pesannya.
"karena kekuasaan adalah segala-galanya. Kepentigan adalah segala-galanya itulah yang membikin politik ini menjadi ajang kompetisi yang terkadang membuat suasana panas," cetusnya.
Momen unik terjadi saat pesilat pria Indonesia Yudani Kusumah Hanifan mengajak Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berangkulan usai mengalahkan pesilat Vietnam Nguyen Thai Linh.
Melalui pertarungan ketat dan panas, pesilat yang akrab disapa Hanif itu berhasil mengalahkan pesaingnya itu.
Usai dinyatakan menang Hanif langsung meminta bendera merah putih Indonesia untuk dijadikan jubah.
Lalu Hanif diminta untuk naik ke tribun VIP untuk menyalami tokoh yang hadir seperti Ketua Kontingen Indonesia Syafruddin, Ketua Harian PB IPSI Edhy Prabowo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, serta Puan Maharani.