Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Penolakan Aksi #2019GantiPresiden Dinilai Justru akan Rugikan Jokowi

Simpati dan akumulasi gerakan itu akan semakin besar ketika merasa didzhalimi dan dirampas hak-hak dasar mereka berserikat dan berpendapat

(Kompas.com/Idon Tanjung)
Pihak kepolisian mundur dari kerumunan massa yang melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di depan Masjid Agung Annur Pekanbaru, Riau, Minggu (26/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dirugikan di balik aksi-aksi penolakan kampanye #2019GantiPresiden yang dilakukan sejumlah orang.

Karena menurut Dahnil Simanjuntak, simpati dan akumulasi gerakan itu akan semakin besar ketika merasa didzhalimi dan dirampas hak-hak dasar mereka berserikat dan berpendapat.

"Penolakan-penolakan tersebut bagi saya justru merugikan Pak Jokowi," ujar Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Minggu (26/8/2018).

Dia menyarankan agar Jokowi meminta warga yang menolak aksi #2019GantiPresiden untuk tidak melakukan penolakan karena hanya akan merugikannya, sebagai Capres petahana.

"Kalau saya jadi pak Jokowi maka, saya akan bersikap tegas dan keras kepada pendukung beliau yang melakukan persekusi tersebut, karena terang merugikan beliau sebagai Capres," jelasnya.

Menurut dia, kampanye #2019GantiPresiden yang dilakukan sejumlah orang dinilai tidak melanggar konstitusi.

Selain juga menurut Dahnil Simanjuntak, wajar jika kubu berseberangan dengan Pemerintahan sekarang ini, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Aksi tersebut konstitusional. Wajar kubu yang tidak bersepakat dengan Presiden sekarang ini berteriak dan menggalang agenda untuk ganti Presiden. Itu hal yang wajar saja," ujar Dahnil Simanjuntak.

Karena menurutnya aksi #2019GantiPresiden itu sama halnya dengan kubu petahana yang bicara tentang bahwa mereka sudah banyak bekerja macam-macam.

"Agaknya normal-normal saja dalam kontestasi demokrasi," jelasnya.

Justru menjadi tidak normal dan abai nilai-nilai subtansi demokrasi, imbuhnya, ketika ada yang berusaha menghalang-halangi bahkan melarang agenda tersebut. Karena, sama halnya itu dengan menolak agenda-agenda diskusi lain.

Sikap menghalang-halangi atau melarang aksi ini, kata dia terang laku anti demokrasi.

"Dan ini upaya kanibalisasi demokrasi yang sudah kita bangun," ucapnya.

Menurut dia, silakan berdebat dan bermanuver dengan berbagai cara dan narasi tidak ada masalah selama tidak merusak persatuan dan nilai-nilai dasar kita yakni Pancasila dan UUD 1945.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved