Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Andi Arief Harus Berani Buktikan Tudingannya Agar Isu Mahar Politik Tidak Menjadi Gosip

"Ini bahayanya kalau sampai Andi Arief tidak melanjutkan, itu akan jadi gosip entar,"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA
Hendri Satrio 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andi Arief diharapkan menghadiri panggilan Bawaslu RI untuk menjelaskan tudingannya soal mahar politik Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.

Keterangan Andi Arief penting agar tudingannya tersebut tidak menjadi gosip di masyarakat.

"Ini bahayanya kalau sampai Andi Arief tidak melanjutkan, itu akan jadi gosip entar," ujar Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Jumat (24/8/2018).

Baca: Lalu Muhammad Zohri Akan Turun di Dua Nomor Atletik

Pendiri lembaga Survei KeadiKOPI tersebut pun mengingatkan Andi Arief tidak perlu takut dengan intimidasi dan ancaman terhadap dirinya.

"Kalau demi demokrasi, Andi Arief harus meneruskan laporannya, dan bisa dimulai dari laporannya ke kepolisian," jelasnya.

Bahkan menurut dia, kepolisian bisa melindungi Andi Arief setelah ada pengakuan terbuka akan adanya intimdasi terhadap dirinya.

Baca: Seusai Sempat Gagal Bunuh Diri di Masjid, Pria Lamongan Ditemukan Tewas di Penyimpanan Keranda Mayat

Dia melihat pengungkapan kasus dugaan mahar politik ini sangat lah bernilai besar bagi demokrasi di Indonesia.

Pun kata dia, terlebih-lebih bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandi.

Pengungkapan dan penyelesaian kasus dugaan mahar politik ini akan membebaskan pasangan Prabowo-Sandi dari belenggu isu mahar politik.

"Bagi Prabowo-Sandiaga, ini akan melegakan apapun itu bentuknya. kalau pun memang ada mahar ternyata, dan Sandiaga tidak boleh ikut ke pilpres 2019. Itu pun akan melegakan. Yang penting jelas semuanya," katanya.

Baca: Bamsoet Berharap Agus Gumiwang Semakin Menyolidkan Golkar Menangkan Jokowi-Maruf

Ia pun yakin Sandiaga tidak ingin isu dugaan mahar politik menjadi sanderaan dia seumur hidup.

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku mendengar isu adanya elit partai politik yang mencoba mengintimidasinya.

Hal ini mengingat Andi Arief akan membongkar dugaan mahar politik sebesar Rp 500 Miliar dari cawapres Sandiaga Uno untuk PKS dan PAN.

"Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir," kata Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/8/2018).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved