Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ketua Umum PPP Deklarasikan Dukungan Relawan 'Sarung Jokowi'

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mendeklarasikan kelompok relawan Sahabat Dukung Jokowi atau disingkat Sarung Jokowi.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Glery Lazuardi
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mendeklarasikan kelompok relawan Sahabat Dukung Jokowi atau disingkat Sarung Jokowi. Deklarasi dilakukan di Gedung Juang 45, Minggu (19/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mendeklarasikan kelompok relawan Sahabat Dukung Jokowi atau disingkat Sarung Jokowi.

Deklarasi dilakukan di Gedung Juang 45, Minggu (19/8/2018).

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mengatakan relawan mengambil kata sarung sebagai identitas nama, karena presiden petahana Joko Widodo merupakan satu dari sekian banyak pemimpin yang hobi menggunakan sarung.

Baca: Siswa Indonesia Boyong Tiga Emas dalam Olimpiade Internasional di Thailand

Dia menegaskan, relawan Sarung Jokowi optimistis dapat mengantarkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin terpilih sebagai pasangan presiden-wakil presiden melalui Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Gerekan Sarung Jokowi ini bentuk keprihatinan banyak narasi bersifat hoax seperti Jokowi mempermainkan ulama dengan memilih kyai Ma'ruf. Padahal ini sebagai bentuk kehormata kami kepada ulama," kata Romahurmuziy, di Gedung Juang 45, Minggu, (19/8/2018).

Baca: Bamsoet Soroti Video Anak-anak TK yang Menenteng Replika Senjata

Selama satu minggu ke depan, kata dia, akan dilakukan pembentukan relawan Sarung Jokowi.

Relawan menargetkan untuk melakukan sosialisasi di pondok-pondok pesantren.

Nantinya di setiap pondok pesantren akan dibentuk, Kaposwil, Kaposda dan Kapostren untuk menggaet suara pesantren.

"Mereka akan mendekati 14 ribu pesantren. Sehingga, bisa 14 juta suara yang didapatkan," kata dia.

Baca: Gunung Anak Krakatau Meletus 576 Kali Dalam Satu Hari

Dia menjelaskan, pemilihan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres merupakan bukti hanya Jokowi yang pro terhadap ulama.
Sementara, calon lawannya, Prabowo Subianto memilih pengusaha serta mengabaikan hasil ijtima ulama.

Namun, dia berharap pilihan politik pada pilpres mendatang tidak menimbulkan masalah perpecahan.

Tugas Sarung Jokowi, kata Romi, melawan perpecahan itu dengan cara provokasi perdamaian dan persatuan.

"Jangan korbankan apa yang menjadi pilihan 5 tahun sekali. Apalagi pecah persaudaraan. Karena itu mari kita dukung jokowi dengan terhormat dan beradab. Bukan saling menjatuhkan, memaki dan mengumpat," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved