Pengamat: Buat Apa Jokowi Hanya Ganti Menpan-RB Saja
"Buat apa hanya ganti Menpan-RB, satu menteri saja. Tidak mengubah citra apa-apa," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan hanya mengganti Asman Abnur saja dari jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menurut Hendri, jika hanya mengganti Menteri yang berasal dari PAN, kebijakan Jokowi tidak akan mengubah citranya di publik.
"Buat apa hanya ganti Menpan-RB, satu menteri saja. Tidak mengubah citra apa-apa," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Selasa (14/8/2018).
Baca: Kedutaaan Besar Pakistan di Jakarta Rayakan Hari Kemerdekaan ke-71 Pakistan
Bila itu yang terjadi, menurut dia, kesannya Jokowi terlihat emosional menyikapi sikap PAN yang membelot dari koalisi pendukung pemerintah.
Ketimbang hanya mengganti Satu kursi menteri, dia menilai, baiknya Jokowi juga merotasi menteri-menteri bidang ekonomi dan hukum.
Karena menurut dia, kini publik menilai menteri-menteri di bidang ekonomi dan hukum masih memiliki rapor merah.
Baca: Pramono Anung: Tak Elok Kalau Asman Abnur Ada di Pemerintahan
"Lebik baik sekalian Menpan-RB, plus menteri-menteri ekonomi, dan menteri hukum," jelasnya.
Bila itu yang diambil Jokowi, kata dia, Presiden akan dinilai memperbaiki citranya di mata publik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur.
Dalam komunikasi dengan kolega separtainya tersebut, Asman menurut Viva mengaku telah menyatakan mengundurkan diri sebagai Menpan RB.
Baca: Kampanyekan #2019GantiPresiden, Neno Warisman dan Mardani Ali Sera Dilaporkan ke Bareskrim
"Pada hari ini saya telah melakukan komunikasi dengan pak Asman, pak Asman menyatakan mohon izin untuk mengundurkan diri dari kabinet dari pemerintahan pak Jokowi," ujar Viva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (14/8/2018).
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan, pergantian Asman lebih didasarkan atas partai asal Asman, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) yang memutuskan berada di luar pemerintahan alias oposisi.
"Jadi, keputusan ini konsekuensi dari dinamika politik perkoalisian. Sekali lagi, jadi ini soal koalisi," ujar Pratikno saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Sementara, tentang kinerja Asman selama ini, Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasinya.
Ia sekaligus mengonfirmasi bahwa rencana mengganti Asman dari jabatannya saat ini sudah dibahas oleh partai politik Koalisi Indonesia Kerja sejak lama.