Pilpres 2019
Bamsoet Ajak Masyarakat dan Elite Politik Tinggalkan Isu Sara dalam Pemilu
Dalam beberapa waktu belakangan ini politisasi isu SARA menjadi isu politik yang paling panas dan terus menerus diperbincangkan di ruang publik
"Usai Proklamasi 17 Agustus 1945, pluralisme semakin menjadi kekuatan utama kita dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Lantas kenapa di era milenium ini kita justru meninggalkan pluralisme? Kita seperti lupa akar sejarah bangsa yang majemuk. Padahal, kemajemukan inilah yang sejak dulu menjadi kekuatan utama kita, baik dalam melawan penjajah maupun dalam mengisi kemerdekaan," jelas Bamsoet.
Menyikapi hal ini, legislator dari Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara ini, menegaskan DPR RI akan terus melakukan counter narrative terhadap setiap gagasan dan aksi yang mengancam pluralisme.
Dengan demikian, spirit nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari narasi kebangsaan akan terus dibumikan.
Baca: Peduli Gempa Lombok, Partai Golkar Kirim Bantuan 2 Ribu Sembako
"Mari jaga bangsa dan negara kita sebaik mungkin. Jangan khianati nenek moyang yang sudah menghadirkan kedamaian di bumi pertiwi. Kita punya tugas mulia memberikan tauladan sekaligus mewariskan Indonesia yang berkeadaban kepada para anak-anak kita. Jangan biarkan karena hasrat politik segelintir orang justru akan merobek ‘Merah Putih’ yang kita cintai," pungkas Wakil Ketua Umum KADIN ini.
Turut hadir sebagai pembicara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PBNU Marsudi Syuhud dan Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo.