Jumat, 3 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Unggulnya Nina Agustina-Lucky Hakim, Jadi Pukulan Keras Bagi Golkar Indramayu

Hasil hitung cepat pilkada oleh lembaga survei Indikator Politik menandai keruntuhan Partai Golkar Kabupaten Indramayu.

Editor: Hendra Gunawan
Handhika Rahman/Trbun Jabar
Rapat pleno pengurus Partai Golkar di DPD Partai Golkar Indramayu, Jumat (11/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNEWS.COM, INDRAMAYU -- Hasil hitung cepat pilkada oleh lembaga survei Indikator Politik menjadi pukulan keras dan menandai tumbangnya Partai Golkar Kabupaten Indramayu.

Dalam quick count pemilihan bupati tersebut pasangan calon nomor 4 Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim jadi jawara dengan perolehan suara 37,45 persen.

Nina Agustina-Lucky Hakim diusung oleh PDI Perjuangan, Gerindra dan NasDem.

Sementara pasagan yang diusung oleh Golkar, Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Mantap) dengan 29,35 persen menyusul dengan perolehan 29,35 persen.

Meski hasil real count KPU belum keluar, namun itu dikhawatirkan menjadi tanda-tanda kekalahan Golkar di Pilkada Indramayu dan runtuhnya hegemoni partai berlambang beringin di kancah politik kabupaten tersebut.

Baca juga: Unggul Perolehan Suara di Pilkada Indramayu 2020, Lucky Hakim Ucap Syukur dan Singgung Amanah

Tokoh Senior Partai Golkar Indramayu, Djahidin mengatakan, kekalahan Paslon Mantap yang diusung Partai Golkar menjadi pukulan keras.

Ia menilai, dengan kekuatan yang dimiliki Partai Golkar, seharusnya Pilkada Indramayu 2020 bisa dimenangkan kembali oleh partai berlogo pohon beringin tersebut.

"Dalam hitungan dan kalkulasi perolehan 22 kursi DPRD Indramayu, seharusnya dapat menghantarkan Paslon Mantap sebagai pemenang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Sempat Dikabarkan Menghilang dari Pilkada Indramayu, Lucky Hakim Beri Klarifikasi

Menurut Djahidin, ada beberapa faktor penyebab kekalahan Partai Golkar yang tidak disadari oleh elit partai baik di tingkatan daerah maupun pusat.

Salah satunya adalah mengabaikan program tree sukses tinggalan era dulu yakni sukses konsolidasi, sukses pemilu dan sukses pembangunan.

Ia menjelaskan, sukses konsolidasi partai di Kabupaten Indramayu tidak dapat dilakukan secara masif dan terukur.

Mengingat kondisi kepengurusan partai ditingkat daerah dalam sengketa di Mahkamah Partai yang seharusnya itu tidak terjadi tak dapat dihindari

Bahkan perpecahan pengurus internal partai semakin meruncing dan terkesan dibiarkan oleh elit DPP Partai Golkar.

Baca juga: Putri Mantan Kapolri, Nina Agustina Bakal Bersanding dengan Artis Lucky Hakim di Pilkada Indramayu

Maka upaya konsolidasi yang merupakan faktor penentu kemenangan agenda politik partai tidak dapat tercapai secara maksimal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved