Kamis, 2 Oktober 2025

Piala Dunia 2022

Maroko vs Spanyol: Awas La Furia Roja Kolaps Lagi, Live Indosiar, SCTV Selasa (6/12) Pukul 22.00 WIB

Spanyol belajar banyak dari kekalahan 2-1 dari Jepang yang nyaris menyingkirkan mereka di penyisihan grup Piala Dunia 2022.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Grafis Tribunnews/ Bayu Priadi Pamilih
Spanyol tim berjuluk La Furia Roja bertekad tak mengulangi kesalahan serupa saat melawan Maroko pada babak 16 besar di Stadion Education City, Ar-Rayyan, Qatar, Selasa (6/12) malam. 

Spanyol menyelesaikan 2.489 umpan dalam kampanye penyisihan grup mereka, rekor terbanyak mereka di satu turnamen (sejak 1966).

Melawan Jepang, mereka menorehkan 969 umpan, yang jadi rekor untuk tim yang kalah.

Mereka akan menghadapi situasi yang hampir serupa saat menghadapi Maroko.

Tim Singa Atlas ini telah menunjukkan kualitas serangan balik yang berbahaya setelah mengklaim empat poin dari pertandingan melawan Kroasia, dan Belgia.

Puncaknya, mereka menggebuk Kanada 2-1 untuk memastikan lolos ke 16 besar sebagai juara grup F.

Keberhasilan mereka dalam melakukan serangan balik banyak didorong oleh pergerakan cepat Hakim Ziyeh di sektor sayap kanan.

Winger Chelsea ini telah menyumbang satu gol, dan satu assists.

Dia tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepas umpan di kotak penalti (17) di timnya, juga paling rajin mengkreasi peluang (4).

Ziyech juga terdepan dalam urusan menggiring bola (43 kali), serta terjauh pula saat mengiring bola (477.6 meter).

"(Ziyech) adalah pemain hebat, dia bermain sangat baik... Sangat berbahaya saat dia menembak. Tapi saya pikir Maroko memiliki pemain banyak hebat, bukan hanya Ziyech," ujar Rodri.

"Mereka memiliki pemain berkualitas sangat bagus dan mereka bekerja sangat baik secara kolektif, itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dan seimbang. Mereka mengalahkan Belgia. Kita harus memiliki hari yang baik untuk mengalahkan mereka," katanya.

Maroko berada di babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam 36 tahun.

Terakhir kali mereka melakukannya adalah pada 1986 lalu, dan ketika itu langsung dipulangkan oleh Jerman Barat.

Singa Atlas kini mengejar juga rekor lain. Jika bisa menekuk Spanyol, mereka akan mengikuti jejak harum Kamerun sebagai tim pertama Afrika yang tak terkalahkan dalam lima laga berturut-turut di Piala Dunia, dalam periode 1982, dan 1990.

Pelatih Walid Reragui meminta timnya untuk memasang target lebih tinggi lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved