Piala Dunia 2022
Al Rihla Bola Resmi Piala Dunia Buatan Madiun, 50 Ribu Diekspor ke Negara Besar
Bola Al Rihla itu diproduksi di Madiun Jawa Timur telah diekspor puluhan ribu ke berbagai negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Uni Emirat
"Perjalanan Al Rihla ke seluruh dunia akan mewakili jangkauan Piala Dunia FIFA yang luar biasa dan memberi para penggemar kesempatan unik untuk terlibat dalam acara tersebut saat kegembiraan meningkat menjelang kick-off besar," kata Pathy.
Bola Al Rihla memiliki berat 450 gram atau 16 ons sehingga membuatnya ringan di udara dan meningkatkan kecepatan.
Bola ini memiliki lingkar 70cm atau 28 inci, dengan tekanan 1,1 atmosfer atau 1100g/cm2 atau 15,6 lbs/sq in.
Bola Piala Dunia Buatan Indonesia Dipuji, Desain Berkelas, Aerodinamika Tinggi"
Si kulit bundar yang diberi nama Al Rihla mencuri perhatian para pecinta sepakbola di Piala Dunia 2022 Qatar.
Studi yang dilakukan John Eric Goff, seorang profesor fisika di University of Lynchburg Amerika Serikat menilai bola Piala Dunia 2022 istimewa.
Menurut Goff, desain bola yang dibuat di Madiun Jawa Timur berkelas serta memiliki aerodinamika tinggi.

"Saya mengamatinya saat bola ditembakan ke gawang, tendangan bebas, dan operan panjang, banyak momen penting dalam pertandingan sepak bola terjadi saat bola berada di udara," kata Goff dalam analisisnya di The Conversation, Senin (28/11/2022).
Goff mengatakan karakteristik terpenting sebuah bola sepak adalah bagaimana bola tersebut ketika bergerak di udara.
Dia mengklaim bola Al Rihla sebagai bola tercepat dan paling akurat dibandingkan dengan bola resmi Piala Dunia sebelumnya.
"Pada kecepatan tinggi, udara yang mengalir di atas bola sepak akan bergerak sepenuhnya ke bagian belakang bola sebelum berpisah menjadi pusaran yang disebut aliran turbulen," imbuh Goff.
Desain panel bola Al Rihla terinspirasi dari Dhow Boat tradisional dan memiliki pola solid berwarna biru, merah, dan kuning mewakili lanskap di Doha, Qatar.
Al Rihla merupakan bola Piala Dunia pertama yang dibuat secara eksklusif dengan tinta dan lem berbahan dasar air.
"Bola Al Rihla memiliki gaya hambat yang lebih rendah, sedangkan bola Jabulani di Piala Dunia 2010 terasa lebih lambat di kecepatan yang tinggi," tutur Goff.
Mengandung Arti Petualangan
