Piala Dunia 2010
Del Bosque: Spanyol Harus Menang!
Spanyol harus bangkit dan meraih kepercayaan diri. Demikian kata pelatih Spanyol Vicente del Bosque tentang kesiapan timnya melawan Honduras, Senin (21/6).

Laporan wartawan Kompas MH Samsul Hadi dari Afsel
TRIBUNNEWS.COM - Spanyol harus bangkit dan meraih
kepercayaan diri. Demikian kata pelatih Spanyol Vicente del Bosque tentang
kesiapan timnya melawan Honduras, Senin (21/6).
Kebangkitan menjadi keharusan bagi tim "Matador" setelah kalah tragis dari Swiss 0-1. Bersama gaya khasnya, "tiki-taka", mereka pun yakin siap kembali ke jalur juara.
Kekalahan Spanyol dari Swiss menjadi kenyataan paling mengejutkan dari seluruh drama di laga perdana babak penyisihan Grup H Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Berstatus juara Eropa dan tim paling difavoritkan bersama Brasil, Spanyol justru terjengkang dengan satu gebrakan serangan balik anak asuh Ottmar Hitzfeld.
Kekalahan tersebut pun membersitkan tanya, apakah sepak bola indah satu sentuhan nan agresif ala Spanyol atau tiki-taka masih relevan di Piala Dunia 2010 ini?
Sepak bola tik-tak ala Spanyol terlihat efektif hanya di luar kotak penalti Swiss yang telah dikerubuti 7-8 pemain. Begitu masuk penalti, aliran tiki-taka amburadul.
Dalam konferensi pers seusai kekalahan dari Swiss, pertanyaan tersebut bertubi-tubi diarahkan ke kubu Spanyol. Namun, dengan tegas para punggawa tim "La Furia Roja" tetap akan berpegang teguh dengan gaya tiki-taka yang sejak dini telah melekat kepada mereka.
”Sistem main kami telah terbukti sangat ampuh di masa lalu. Saat jumpa Swiss, sistem ini pun sebenarnya tetap bagus, hanya kami gagal dalam penyelesaian akhir. Jadi, kami tak akan mengubah apa pun dari gaya kami,” ujar bek Gerard Pique.
Hal senada dinyatakan gelandang Xabi Alonso. ”Sistem ini terbukti memungkinkan kami bekerja sama secara efektif,” kata Alonso, gelandang Real Madrid.
Spanyol memang tak perlu mengubah segalanya terkait gaya bermain mereka. Kekalahan satu laga semestinya bukan akhir dari segalanya sehingga mereka melakukan sesuatu yang bukan diri mereka.
”Sangat penting bagi kami meyakini cara main kami, tak berubah jadi gila. Gaya kami ditandai oleh aksi para gelandang yang menjadi jantung dan jiwa permainan kami,” kata Del Bosque.
Dengan tiki-taka, Spanyol terbukti cukup superior di Eropa empat tahun terakhir. Dalam 49 laga yang mereka jalani, hanya dua kekalahan menghampiri mereka, 44 pertandingan mereka menangi, dan sisanya seri.
Sesungguhnya, saat menghadapi Swiss, permainan Spanyol cukup memikat dengan formasi 4-5-1 yang mengandalkan David Villa di ujung tombak serangan. Fernando Torres turun sekitar setengah jam sebagai pemain cadangan, tetapi tidak cukup waktu baginya untuk merangkai gol.
Kali ini, di tengah tuntutan harus menang, Vincente del Bosque diperkirakan sedikit merevisi formasi timnya. Di lini depan, ia bakal memainkan Torres sejak awal untuk berduet dengan David Villa.
Torres-Villa di depan tinggal menunggu umpan maut Xavi Hernandez atau terobosan Andres Iniesta. Del Bosque memiliki dua pilihan di posisi gelandang kanan, yaitu antara David Silva dan Jesus Navas. Jika butuh pengalaman dan kematangan, Silva pilihan terbaik. Namun, apabila ingin kecepatan, Navas lebih menjanjikan.