Senin, 6 Oktober 2025

Asian Games 2018

Kisah Pilu di Balik Keberhasilan Defia Meraih Medali Emas Asian Games 2018

Ujian berat harus dilewati Rosmaniar Defia sebelum berhasil menyumbangkan medali emas dalam cabang olah raga Taekwondo bagi Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Atlet taekwondo Indonesia Defia Rosmaniar mengangkat bendera merah putih usai menang pada final di nomor individu poomsae putri pada Asian Games 18 di JCC, Jakarta, Minggu (19/8/2018). Defia Rosmaniar mengalahkan atlet taekwondo asal Iran Salahshouri Marjan di final. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian berat harus dilewati Defia Rosmaniar sebelum berhasil menyumbangkan medali emas dalam cabang olah raga Taekwondo bagi Indonesia.

Manager Tim Taekwondo Indonesia Rahmi Kurnia menceritakan perjuangan berat yang harus ditempuh Defia sebelum tampil dalam Asian Games 2018.

Baca: Komplotan Copet di Blok M Diringkus Polisi Setelah Curi Handphone Seorang Wanita

Rahmi menceritakan 5 bulan sebelum Asian Games 2018, ia bersama Defia terbang menuju Korea Selatan pada 11 Maret 2018 untuk berlatih.

Ia pun bersama Defia berangkat pada akhir Maret 2018.

Baca: Ketua Umum PPP Sebut Pertemuan Jokowi dengan Prabowo Bisa Turunkan Suhu Politik

Tepat satu minggu setelah tiba di Korea Selatan, ia menerima kabar bahwa Ayahnya Defia bernama Ermanto dipanggil Yang Kuasa.

Namun karena ketatnya latihan yang dijalaninya, Defia terpaksa melewatkan momen melihat Ermanto untuk terakhir kalinya.

"Ayahnya meninggal Maret saat kami baru sampai Korea Selatan. Dia melewatkan proses pemakaman. Kami baru pulang ke Indonesia tanggal 20 April. Setelah mendatangi makam ayahnya, besoknya kami langsung berangkat lagi," kata Rahmi di Plenary Hall JCC, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).

Defia sangat bersedih saat itu.

Baca: Timnas U-23 Indonesia Vs Hong Kong: Garuda Muda Turunkan Starter Terbaik di Laga Krusial

Kemudian Rahmi mengatakan sesuatu kepada Defia sebagai bentuk motivasi.

"Saat pemakaman yang saya katakan adalah 'Buat yang terbaik. Jadikan ayah mu bangga terhadap kamu. Semua sakit dan jerih payah akan terbayar. Biarkan indah pada waktunya, di podium kemenangan'," ucapnya.

Ia melanjutkan hari-hari dijalani Defia dengan penuh kesedihan.

Meski begitu, Defia berhasil mengkonversi hal tersebut dengan prestasi saat mengikuti kejuaraan Asia Taekwondo di Vietnam.

Defia berhasil merebut medali emas pada nomor unggulannya.

Ia pun kembali ke Indonedia pada tanggal 11 Agustus 2018 dan hingga kini, Rahmi menambahkan bahwa Defia belum menemui keluarganya sejak 20 April 2018.

"Jadi Defia belum sempat pulang ke rumahnya. Terakhir kali pulang tanggal 20 April. Tapi, syukur Alhamdulillah doa kita semua terkabul. Sesuai dengan target yang diberikan pemerintah," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved