Senin, 29 September 2025

Dukung Transisi Energi, Pertamina Bangun Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu

Proyek ini jadi terobosan penting menuju Net Zero Emission 2060 dengan investasi USD 3 juta.

Editor: Content Writer
istimewa
PILOT PLANT GREEN HYDROGEN- Pertamina resmi memulai pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu. Proyek ini jadi terobosan penting menuju Net Zero Emission 2060 dengan investasi USD 3 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) resmi memulai pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Lampung, Selasa (9/9/2025).

Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih. Inisiatif tersebut menjadi terobosan penting Pertamina dalam mendukung transisi energi, mempercepat bauran energi bersih, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengapresiasi langkah Pertamina dan PGE yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan industri green hydrogen.

“Green hydrogen adalah energi ramah lingkungan yang rendah emisi. Cepat atau lambat, energi terbarukan akan mendisrupsi energi fosil. Pengembangan ini akan menambah pilihan energi hijau sekaligus memberikan keuntungan bagi konsumen dalam memilih energi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Yuliot.

Senada, Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa Ulubelu kembali menorehkan sejarah penting bagi Indonesia.

“Ulubelu adalah kawasan energi panas bumi yang selama ini telah memberi manfaat bagi negeri. Kini kembali mencatat sejarah sebagai pionir groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen. Ke depan, ini bukan sekadar teknologi atau investasi, tetapi warisan berharga untuk generasi mendatang,” jelasnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menambahkan groundbreaking ini merupakan tonggak sejarah sekaligus langkah konkret Pertamina Group untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia.

Baca juga: Anggota Komisi XII DPR RI Dewi Yustisiana Dukung Proyek Hidrogen Hijau Ulubelu 2026

“Pengembangan green hydrogen sejalan dengan dual growth strategy Pertamina Group, yakni memperkuat portofolio bisnis rendah karbon demi masa depan berkelanjutan. Proyek ini akan menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia,” terangnya.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang turut hadir menilai proyek ini sebagai bukti nyata peran daerah dalam transisi energi nasional.

“Dari Lampung, Indonesia membuktikan mampu memberi kontribusi besar bagi bangsa bahkan dunia. Mari jadikan groundbreaking ini sebagai awal menuju Indonesia yang lebih hijau, mandiri energi, dan berdaya saing global,” ucapnya.

Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 dengan nilai investasi sekitar USD 3 juta. Hasil produksi hidrogen hijau akan digunakan untuk uji pasar, termasuk sektor transportasi dan industri.

Fasilitas ini juga diproyeksikan sebagai pusat pembelajaran teknologi, uji kelayakan komersial, serta studi permintaan dan kualitas produk.

Peresmian ini turut dihadiri Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, jajaran Direksi PT Pertamina (Persero), Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina Power Indonesia), serta Direksi dan manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang sejalan dengan capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

Baca juga: Indonesia Mulai Babak Baru Energi Bersih: Hidrogen Hijau di Ulubelu

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan