Sabtu, 4 Oktober 2025

Tingkatkan Fasilitas Loading/Unloading, Pertamina RU IV Perlancar Distribusi BBM & BBK

Peresmian loading simultan ini dilakukan oleh GM RU IV Djoko Priyono dan GM MOR IV Tengku Fernanda.

Editor: Content Writer
dok. Pertamina
Kapasitas Kilang Pertamina RU IV Cilacap sebesar 348.000 Barrel Crude/hari setara dengan 33,4% total kapasitas kilang nasional. 

Cilacap, Senin, 22 April 2019, bertempat di Gedung Patra Graha Pertamina RU IV resmikan Fasilitas Loading/ Unloading secara Simultan Produk BBM (Bahan Bakar Minyak) dan BBK (Bahan Bakar Khusus). Peresmian loading simultan ini dilakukan oleh GM RU IV Djoko Priyono dan GM MOR IV Tengku Fernanda.

Kapasitas Kilang Pertamina RU IV Cilacap sebesar 348.000 Barrel Crude/hari setara dengan 33,4% total kapasitas kilang nasional.

Fasilitas utama Kilang Pertamina RU IV Cilacap terdiri dari Kilang BBM (meliputi Fuel Oil Complex I dan Fuel Oile Complex II), Kilang Non BBM (meliputi Lube Oil Complex I, Lube Oil Complex II, Lube Oil Complex III), Kilang Paraxylene, Kilang RFCC, Drum Plant dan Kilang Sulfur Recovery Unit.

Fasilitas pendukung yang ada yaitu Kilang Utilities, Dermaga, SPM, Laboratorium, Workshop, Tanki Timbun, Perkantoran, Perumahan Pekerja, serta Rumah Sakit.

Pertamina terus berupaya melakukan pengembangan bisnis kilang dengan meningkatkan kapasitas loading dan unloading BBM dan BBK sebagai wujud program nawacita Presiden Republik Indonesia tentang kedaulatan energi Indonesia. Adapun pengembangan dimaksud berupa improvement sbb:

Premium/ Pertamax
Dengan adanya improvement ini kegiatan transfer Premium dan Pertamax ke TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) Lomanis yang sebelumnya dilakukan secara bergantian saat ini sudah dapat dilakukan secara bersamaan/ simultan.

Avtur
Improvement ini membuat kegiatan transfer Avtur ke TBBM Sleko & kapal dan unloading Kerosene dapat dilakukan secara simultan/ bersamaan.

Solar
Dengan dilaksanakan improvement ini kegiatan transfer solar ke TBBM Lomanis dan loading ke kapal sudah dapat dilakukan secara simultan/ bersamaan.

Marine Fuel Oil (MFO)
Improvement ini mempermudah kegiatan loading MFO dan unloading MBC (Minyak Bakar Cepu) atau Low Sulfur Waxy Residu (LSWR) secara simultan/ bersamaan, sehingga loading dan blending MFO dapat dilakukan secara bersamaan dengan unlaoding MBC/ LSWR.

Disamping itu untuk menurunkan occupancy Jetty Area 70 yang tinggi (82,5%), RU IV juga melakukan improvement berupa modifikasi dan penambahan fasilitas loading solar di CIB (Crude Island Berth) I.

Jetty CIB berada di tengah laut Jawa yang berjarak lebih kurang 18 mil dari pinggir pantai. CIB selama ini hanya dipakai untuk fasilitas unloading Arabian Light Crude (ALC). Sedangkan Solar merupakan produk dengan kuantiti terbesar di RU IV, sehingga perlu adanya penambahan fasilitas loading.

Sebelumnya loading Solar hanya bisa dilakukan di Jetty Area 70, namun kini melalui improvement, loading Solar juga dapat dilakukan di CIB I, sehingga dapat menurunkan secara signifikan Occupancy Jetty Area 70 dari 82,5% menjadi 69,5 %.

Revitalisasi fasilitas distribusi BBM dan BBK secara simultan di RU IV dapat meningkatkan fleksibilitas sarana dan distribusi produk, sehingga dapat menurunkan angka IPT (Integrated Port Time).

Impilikasi dari menurunnya angka IPT dapat meningkatkan kelancaran distribusi demi menjamin ketahanan energi Nasional terutama produk-produk yang dihasilkan dari Kilang RU IV.

Potensi penghematan sebesar 159 juta USD perbulan berupa penghematan sewa kapal. Sedangkan potensi kenaikan margin karena kapasitas pengolahan naik sebesar 3,6 juta USD perbulan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved