Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Halaman 65 Aktivitas 3.6: Hikmah Kekhusyukan Sahabat Nabi

TRIBUNNEWS.COM – Pada buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti, hikmah dari suatu kisah, merupakan materi yang siswa kelas 7 SMP pelajari.

Pada soal ini, siswa diminta untuk menuliskan hikmah dari kisah kekhusyukan sahabat Nabi.

Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 65 karangan Rudi Ahmad Suryadi dan Sumiyati terbitan Kemdikbudristek tahun 2021, siswa diminta untuk mengerjakan soal pada Aktivitas 3.6.

Pada Aktivitas 3.6. berisi tugas tentang mencari dan menuliskan hikmah dari kisah Inspirasiku yang berjudul 'Kekhusyukan Sahabat Nabi SAW'.

Kunci jawaban PAI Budi Pekerti kelas 7 halaman 65 pada soal Aktivitas 3.6. hanya digunakan sebagai referensi untuk belajar siswa di rumah.

Berikut Tribunnews sajikan kunci jawaban buku PAI Budi Pekerti kelas 7 halaman 65 pada soal Aktivitas 3.6.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Halaman 60 Aktivitas 3.4: Ayat tentang Zikir

Inspirasiku

Bacalah kisah di bawah ini!

Kekhusyukan Sahabat Nabi saw.

Sahabat Rasulullah merupakan orang-orang yang adil dan lurus. Mereka memiliki martabat yang tinggi. Mereka cenderung melalaikan masalah di sekitarnya. Yang dituju hanya Allah Swt. Surga yang dijanjikan oleh-Nya sangat dirindukan. Ketika membaca Al-Qur’an, mereka khusyuk seolah sedang bercengkerama dengan Allah Swt., begitu pun dalam salatnya. Salah seorang sahabat yang bernama ‘Urwah bin Zubair pernah sakit parah dibetisnya. Tetangganya menganjurkan untuk dipotong. Namun, ia menolak. Lambat laun, penyakitnya menjalar ke bagian atas tubuh. Menurut yang lainnya, penyakit akan menyebabkan kematian bila menjalar sampai ke tulang lutut.

Dia pasrah kepada Allah Swt. Tabib yang hendak mengobati ditolaknya. Namun atas saran seseorang, kaki ‘Urwah bin Zubair harus tetap dipotong. Dia meminta pemotongan kakinya dilakukan ketika sedang salat. ‘Urwah bin Zubair sama sekali tidak merasakan sakit karena salat dilakukannya dengan khusyuk. Tidak ada suatu kekuatan yang mengusiknya. Hatinya tertuju hanya pada-Nya.

Sahabat lainnya bernama Khubaib. Dia akan dihukum mati oleh kafir Quraisy di daerah Tan’im. Khubaib meminta izin untuk melaksanakan salat dua rakaat, sebelum hukuman mati dilaksanakan. Permintaannya dikabulkan. Dia melaksanakan salat dengan khusyuk. Setelah salat, ia berkata, “Kalau saja kalian tidak menyangka bahwa aku melamakan salat karena takut mati, pasti aku akan memanjangkan dan memperbanyak lagi salat.’’ Dua peristiwa yang terjadi pada sahabat Rasulullah saw. ini menjadi contoh betapa khusyuk dan taatnya mereka dalam melaksanakan salat, meskipun dalam keadaan yang sangat kritis.

Aktivitas 3.6

Tuliskan hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari kisah di atas pada buku tugasmu!

Baca juga: Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Halaman 60 Aktivitas 3.4: Ayat tentang Zikir

Jawaban:

Hikmah dari Kisah Kekhusyukan Sahabat Nabi

• Khusyuk dalam salat memberi ketenangan dan kekuatan luar biasa Kisah ‘Urwah bin Zubair menunjukkan bahwa dengan salat yang khusyuk, rasa sakit yang sangat hebat pun bisa tidak terasa. Ini membuktikan bahwa hati yang terhubung dengan Allah dapat menenangkan tubuh secara luar biasa.
• Salat menjadi kekuatan spiritual dalam menghadapi ujian hidup Khubaib tetap memilih salat meskipun tahu dirinya akan dihukum mati. Ini menunjukkan bahwa salat adalah sumber kekuatan dan keteguhan iman di saat-saat paling sulit sekalipun.
• Keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah adalah bentuk iman yang tinggi
  Para sahabat mengajarkan bahwa dalam situasi sulit sekalipun, tetap mengingat dan mengutamakan Allah adalah tanda keimanan sejati.
• Salat adalah kebutuhan hati, bukan sekadar kewajiban Salat bukan hanya ibadah rutin, tapi menjadi tempat beristirahatnya jiwa dan tempat mengadu kepada Allah, sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Tingkat Lanjut Kelas 12 Halaman 6: Activity A.3

Disclaimer:

• Kunci jawaban hanya digunakan untuk referensi belajar anak.
• Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
• Sebelum melihat kunci jawaban, sebaiknya siswa sudah mengerjakan sendiri soal-soal tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)