Senin, 29 September 2025

Penerimaan Siswa Baru

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 'GTKAIH', Materi MPLS Ramah 2025

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (GTKAIH) adalah materi MPLS Ramah 2025 untuk menanamkan kebiasaan baik kepada murid baru.

cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id
MATERI MPLS 2025 - Tangkapan layar buku Panduan GTKAIH dari website Kemendikdasmen pada Senin (14/7/2025). Kemendikdasmen mengajarkan materi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (GTKAIH) sebagai materi MPLS Ramah 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (GTKAIH) merupakan salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025.

Dengan tema MPLS Ramah 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengimbau panitia atau bapak/ibu guru untuk mengajarkan materi 7 KAIH.

Materi 7 KAIH dapat dilihat melalui Rujukan Kegiatan MPLS 2025 Satuan Pendidikan SMA/SMK/Sederajat dan SMP.

Isi dari 7 KAIH terdiri dari kegiatan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Untuk lebih jelasnya, peserta MPLS 2025 dapat mempelajari 7 KAIH berikut ini berdasarkan buku Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

1. Bangun Pagi

Bangun pagi adalah aktivitas bangun tidur antara pukul 04.00-06.00 pagi waktu setempat.

Manfaat bangun pagi:

  • Meningkatkan kedisiplinan.
  • Meningkatkan kemampuan mengelola waktu.
  • Meningkatkan kemampuan mengendalikan diri.
  • Meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga.
  • Mendukung kesuksesan.
  • Mendukung kesehatan fisik, mental, dan pola hidup yang lebih teratur.
  • Membentuk jam biologis teratur anak sejak dini

Cara penerapan kebiasaan bangun pagi:

  • Rutinitas pagi di sekolah: Olahraga, membaca, permainan tradisional.
  • Diskusi manfaat bangun pagi: Menggunakan video, artikel, presentasi.
  • Proyek pagi hari: Ringkasan buku, jurnal kebiasaan pagi.
  • Memberikan contoh tokoh sukses: Atlet, influencer, tokoh nasional.
  • Menciptakan lingkungan yang mendukung: Kebersihan kelas, keterlibatan orang tua

Baca juga: Link Rujukan Kegiatan MPLS 2025 SMA/SMK, Rundown Hari Ke-1, 2, 3, 4, 5

2. Beribadah

Beribadah adalah bentuk pengabdian, penghormatan, dan ketaatan seseorang kepada Tuhan sesuai dengan ajaran agama atau kepercayaan yang dianutnya.

Manfaat Beribadah:

  • Mendekatkan hubungan individu kepada Tuhan.
  • Meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial.
  • Meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna.
  • Meningkatkan kebersamaan dan solidaritas.
  • Meningkatkan kapasitas diri secara berkelanjutan. 

Cara penerapan kebiasaan beribadah:

  • Metode Bermain: Lagu dan permainan peran.
  • Lingkungan Mendukung: Ruang ibadah dan pengajaran yang mudah dipahami.
  • Apresiasi: Pujian dan hadiah kecil.
  • Kisah Religius: Cerita terkait nabi, tokoh agama, atau dongeng tentang religius.
  • Rutinitas Harian: Menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.
  • Pelibatan Orang Tua: Bimbingan melalui cerita dan teladan.

3. Berolahraga

Berolahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kebugaran tubuh, menjaga kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup

Manfaat Berolahraga:

  • Menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental.
  • Menjaga kebugaran tubuh.
  • Meningkatkan potensi diri, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
  • Meningkatkan nilai sportivitas.

Cara penerapan kebiasaan berolahraga:

  • Mengadakan kompetisi olahraga dan kegiatan rutin seperti senam pagi atau jalan sehat.
  • Menceritakan kisah inspiratif atlet untuk memotivasi murid.
  • Melibatkan orang tua dalam kebiasaan berolahraga di rumah.
  • Memperkenalkan berbagai jenis olahraga agar lebih menarik.

4. Makan sehat dan bergizi

Makan sehat dan bergizi adalah pola makan teratur dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga mendukung kesehatan fisik dan mental.

Manfaat Makan Sehat dan Bergizi:

  • Menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang.
  • Memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran.
  • Menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu.
  • Meningkatkan kemandirian.

Cara penerapan kebiasaan makan sehat dan bergizi:

  • Edukasi Gizi: Diskusi, video, infografis.
  • Tantangan Makan Sehat: Misalnya "7 Hari Sarapan Sehat".
  • Bekal Sehat: Sesi berbagi menu sehat.
  • Integrasi Pelajaran: Mengajarkan nutrisi dalam IPA atau Penjaskes.
  • Kantin Sehat: Menyediakan pilihan makanan bergizi.
  • Demo Memasak: Kegiatan memasak makanan sehat.
  • Peran Orang Tua: Sosialisasi melalui webinar, grup diskusi, atau himbauan.
  • Kampanye Kreatif: Menggunakan lagu atau media sosial

5. Gemar belajar 

Gemar belajar adalah kebiasaan atau sikap seseorang untuk terus menambah pengetahuan, keterampilan, atau wawasan baru dengan rasa senang, antusias, dan berkeinginan kuat.

Manfaat Gemar Belajar:

  • Pengembangan Diri.
  • Menumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi.
  • Menemukan Kebenaran dan Pengetahuan.
  • Membentuk Kerendahan Hati dan Empati.

Cara penerapan kebiasaan gemar belajar:

  • Menumbuhkan rasa ingin tahu dan membaca secara rutin.
  • Membuat jadwal belajar yang terstruktur.
  • Belajar dengan metode yang menyenangkan.
  • Bergabung dengan komunitas atau kelompok belajar.
  • Memanfaatkan teknologi dan menetapkan tujuan belajar yang jelas.
  • Mengembangkan pola pikir positif terhadap belajar.

6. Bermasyarakat 

Bermasyarakat adalah kebiasaan individu yang saling berinteraksi, bekerja sama, dan berperan sosial serta terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan saling mendukung.

Manfaat kebiasaan bermasyarakat:

  • Menumbuhkembangkan nilai gotong royong dan kerja sama.
  • Menumbuhkembangkan nilai saling menghormati dan toleransi.
  • Menumbuhkembangkan nilai keadilan dan kesetaraan.
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
  • Menciptakan kegembiraan.

Cara penerapan kebiasaan bermasyarakat:

  • Pembelajaran berbasis praktik dan interaksi sosial.
  • Aktivitas sosial seperti bakti sosial dan gotong royong.
  • Refleksi manfaat interaksi sosial melalui permainan edukatif.
  • Menciptakan lingkungan yang mendukung dengan partisipasi murid.
  • Melibatkan orang tua dalam mendukung kebiasaan bermasyarakat.
  • Permainan Tradisional sebagai Sarana Interaksi Sosial.
  • Beribadah di Tempat Ibadah.

7. Tidur cepat 

Tidur cepat merupakan kebiasaan tidur tepat waktu secara teratur dan tidak larut malam, yang disesuaikan dengan kebutuhan ideal waktu tidur anak, agar dapat bangun pagi.

Manfaat tidur cepat:

  • Menjaga organ tubuh pulih dan berfungsi optimal.
  • Memulihkan mental dan emosional.
  • Menjaga keseimbangan antara aktivitas dan ketenangan.
  • Meningkatkan produktivitas. 

Cara penerapan kebiasaan tidur cepat:

  • Jadwal Tidur Konsisten: Tidur pada waktu yang sama setiap hari.
  • Rutinitas Malam yang Tenang: Menghindari perangkat elektronik sebelum tidur.
  • Lingkungan Tidur Nyaman: Kamar gelap, sejuk, dan tenang.
  • Pola Makan dan Olahraga Sehat: Hindari kafein dan olahraga sebelum tidur.
  • Gunakan Lagu: Mendengarkan lagu yang menenangkan sebelum tidur.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan