Senin, 6 Oktober 2025

Patahkan Stigma Fisika Itu Sulit! IKAFU USU Buktikan Ilmu Ini Jadi Penggerak Revolusi Industri

IKAFU ini merupakan wadah sinergi lulusan Fisika Universitas Sumatera Utara untuk berkontribusi dalam pengembangan sains, teknologi, dan pendidikan

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Eko Sutriyanto
ist
REVOLUSI INDUSTRI - Ikatan Alumni Fisika Universitas Sumatera Utara (IKAFU) memiliki cara mematahkan stigma jika Fisika itu sulit. IKAFU menggelar Seminar Nasional "Revolusi Industri Masa Depan: Sains sebagai Otak Penggeraknya" pada Jumat, 30 Mei 2025 di Gelanggang Mahasiswa USU Medan 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Fisika selama ini dinilai pelajaran sulit. Anggapan setengah stigma itu terpatahkan.

Ikatan Alumni Fisika Universitas Sumatera Utara (IKAFU) memiliki cara mematahkan stigma jika Fisika itu sulit.

IKAFU ini merupakan wadah sinergi lulusan Fisika Universitas Sumatera Utara untuk berkontribusi dalam pengembangan sains, teknologi, dan pendidikan Indonesia.

Mengutip Data Kemdikbudristek (2023-2024) menunjukkan penurunan drastis peminat jurusan fisika adalah bukti adanya stigma fisika tidaklah ilmu mudah.

Data ini mencatat hanya 5 persen pendaftar SNBT memilih fisika sebagai pilihan utama.

Daya tampung universitas tak terpenuhi 40-50?lam 5 tahun terakhir.

Baca juga: Silabus OSN SMA 2025 Lengkap Materi Matematika, Fisika, Kimia hingga Biologi, dan Link Download PDF

Demi menepis anggapan ini, IKAFU menggelar Seminar Nasional "Revolusi Industri Masa Depan: Sains sebagai Otak Penggeraknya" pada Jumat, 30 Mei 2025 di Gelanggang Mahasiswa USU Medan.

Acara yang dihadiri 800 peserta dari kalangan guru, siswa, mahasiswa, dosen, dan praktisi ini menegaskan peran krusial ilmu fisika dalam mengakselerasi transformasi industri berbasis teknologi mutakhir seperti AI, komputasi kuantum, dan energi terbarukan.

Ketua Panitia Seminar Remon Pakpahan melaporkan seminar ini diikuti peserta dari berbagai SMA di Sumatera Utara khusushya dari 4 daerah seperti Kab Langkat, Kota Binjai, Kota Medan dan Deli Serdang.

"Dihadiri sekitar 106 guru dan 230 siswa, serta sekitar 400 mahasiswa dari USU FMIPA, beberapa Universitas dari Medan dan  sekitarnya, sejumlah dosen dan alumni FMIPA USU juga ikut,“ ucapnya.

Inti dari seminar ini kata Remon adalah mendudukkan Sains Sebagai Fondasi Revolusi Industri.

"Seminar ini mematahkan stigma 'fisika itu sulit'. Kami buktikan fisika adalah jurusan dengan prospek terbaik di era disruptif." paparnya.

Seminar mengangkat urgensi kolaborasi multidisipliner antara ilmuwan, pelaku industri, akademisi, dan pemerintah untuk membentuk ekosistem inovasi Indonesia. Fokus utamanya meliputi:

1. Fisika sebagai tulang punggung inovasi teknologi di bidang komputasi kuantum, material maju, robotika, dan energi terbarukan.

2. Peran AI dalam Quantum Age: Integrasi kecerdasan buatan dengan prinsip mekanika kuantum untuk percepatan industri 5.0.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved