Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Fikih Kelas 8 Halaman 153 Kurikulum Merdeka Bab 7: Mari Berdiskusi
Berikut ini kunci jawaban Fikih Kelas 8 Halaman 153 Kurikulum Merdeka Bab 7: Mari Berdiskusi.
Penulis:
Rinanda DwiYuliawati
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Fikih kelas 8 halaman 153 Kurikulum Merdeka.
Halaman tersebut terdapat pada Bab 7 yang berjudul Ketentuan Halal dan Haramnya Makanan.
Kunci jawaban Fikih kelas 8 halaman 153 terdapat pada buku Guru Fikih untuk MTS Kelas 8 Kurikulum Merdeka karangan Zainul Ma'arif dkk. yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2020.
Pada halaman 153 siswa diminta untuk mengerjakan soal Mari Berdiskusi.
Kunci jawaban Fikih Kelas 8 Halaman 153
Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 8 Halaman 111 Kurikulum Merdeka Bab 5: Uji Kompetensi
Setelah memahami pengertian dan hukum dan dalil tentang ketentuan makanan dan mimuman halal, diskusikan permasalahan berikut:
1. Salah satu jenis makanan yang halal dimakan adalah yang tidak kotor dan menjijikkan.
Apa standar (ukuran) bahwa makanan atau minuman ini menjijikkan atau tidak?
2. Bagaimana cara menyikapi temanmu ketika memberimu makanan akan tetapi ternyata makanan tersebut didapatkan dengan cara yang tidak halal?
Kunci Jawaban
1. Makanan atau minuman yang menjijikan, atau khobits dalam istilah Islam, bisa mengakibatkan tidak halal jika mengandung zat atau bahan yang diharamkan dalam syariat Islam.
Ini meliputi bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih atas nama selain Allah. Selain itu, makanan atau minuman yang secara umum dianggap menjijikan oleh orang Arab juga bisa diharamkan.
Zat dan Bahan yang Diharamkan:
Makanan atau minuman yang mengandung bangkai, darah, daging babi, atau hewan yang disembelih atas nama selain Allah, secara otomatis menjadi haram.
Makanan yang Menjijikan (Khobits):
Dalam Al-Qur'an, makanan yang menjijikan disebut khobits. Makna khobits ini bisa merujuk pada: Makanan yang secara alami menjijikan, seperti ular dan serangga.
Makanan yang dianggap tidak baik untuk dikonsumsi berdasarkan penilaian orang Arab.
Standar Menjijikkan:
Standar menjijikkan dalam Islam tidak hanya berdasarkan rasa jijik pribadi, tetapi juga berdasarkan syariat Islam dan penilaian orang Arab. Orang Arab adalah kelompok pertama yang menerima syariat Islam, sehingga penilaian mereka menjadi patokan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.