Materi Sekolah
Mengenal Atletik: Asal Usul dan Cabang-Cabang Olahraganya
Mengenal Olahraga Atletik dan cabang-cabangnya, yang terdiri dari gabungan jenis olahraga fisik seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan.
TRIBUNNEWS.COM - Mengenal olahraga atletik dan cabang-cabangnya.
Atletik termasuk salah satu cabang olahraga tertua yang diperlombakan di ajang olahraga.
Diperkirakan Atletik mulai ada sejak peradaban Mesir kuno 3000 Sebelum Masehi.
Mengutip laman Dispora Sumut, cabang olahraga tersebut belum ada namanya, hingga di awal tahun 1829 SM, digelar Tailteann Games di Festival Lugnasad.
Di dalam ajang tersebut terdapat berbagai bentuk perlombaan trek dan lapangan.
Hingga saat ini dikenal dengan sebutan Atletik, cabang olahraga yang terdiri dari gabungan beberapa jenis olahraga fisik seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan.
Baca juga: Mengenal Permainan Softball, Mulai dari Perlengkapan hingga Keterampilan Gerak
Simak sejarah dan cabang-cabang dalam olahraga atletik, Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas 7 Kurikulum 2013.
Asal Usul Atletik
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon atau athlum”.
Athlon atau athlum berarti pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan.
Sedangkan orang yang melakukannya dinamakan “athleta” (atlet).
Cabang olahraga Atletik adalah salah satu yang dipertandingan atau diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar.
Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas.
Meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan.
Termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain.
Sejarahnya, bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik.
Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus.
Kata Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba.
Waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.
Pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi.
Kegiatan itu berawal dari sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena.
Jarak sepanjang itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena.
Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km.
Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani.
Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan.
Sementara organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF.
Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Hingga pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Baca juga: Macam-macam Gaya dalam Olahraga Renang, Lengkap dengan Teknik Dasar Gerakannya
Cabang-cabang olahraga dalam Atletik
1. Jalan Cepat
Jalan cepat pertama kali diadakan pada tahun 1867 di London.
Mulai tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976.
Serta tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade.
Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan.
Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan.
Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978.
Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.
Perbedaan jalan cepat dan lari yaitu gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/kontak dengan tanah.
Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontak/menginjak tanah.
Gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah.
Ada pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/menginjak tanah.
2. Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
Selama melangkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki harus berhubungan/ menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.
Kaki penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/vertikal.
Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis finish.
Gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian.
Yaitu gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis finish.
3. Lari
Perlombaan lari jarak pendek dalam dunia atletik sering disebut sebagai lari sprint atau lari cepat.
Seorang pelari jarak pendek biasanya dipanggil dengan sebutan sprinter.
Nomor lari jarak pendek yang diperlombakan pada event internasional, jika diadakan di lapangan terbuka (outdoor), meliputi nomor lari 100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari jarak pendek yang dilombakan di lapangan tertutup (indoor) meliputi, lari 50 m, 60 m, 200 m, 400 m.
Sementara lari cepat ialah lari yang diperlombakan dengan cara berlari secepat-cepatnya (sprint) yang dilaksanakan di dalam lintasan lari menempuh jarak 100 m, 200 m dan 400 m.
Lari cepat dapat dilakukan baik oleh pelari putra maupun putri.
Di dalam lomba lari cepat setiap pelari tidak diperbolehkan keluar lintasannya masing-masing.

Baca juga: Mengenal Tenis Meja: Bentuk Bet, Ukuran Lapangan dan Net, Serta Teknik Dasar Bermain
4. Lompat
Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat cabang olahraga atletik.
Lompat adalah istilah yang digunakan dalam cabang olahraga atletik.
Artinya melakukan tolakan dengan satu kaki. Baik untuk nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, maupun lompat tinggi galah.
Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompatan, pelompat harus memiliki:
Kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai gerak dasar untuk melakukan gerakan lompat jauh.
Tahapan-tahapan dalam melakukan lompat ada empat tahap, yaitu :
(1) awalan/ancang-ancang,
(2) tolakan/tumpuan,
(3) sikap badan di udara, dan
(4) sikap mendarat.
5. Lempar
Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang olahraga atletik.
Sesuai dengan namanya, maka tolak peluru dilakukan tidak dilempar akan tetapi ditolak/didorong.
Hal ini sesuai pula dengan peraturan, bahwa peluru itu harus didorong atau ditolak dari bahu dengan satu tangan.
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.
Cara melakukannya dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 kg (untuk putera) dan 4 kg (untuk wanita).
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.