Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 69 Kurikulum Merdeka Bab 2: Kitab Suci
Simak kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD Kurikulum Merdeka halaman 69 pada bagian Ayo Kita Dalami.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD Kurikulum Merdeka halaman 69.
Dalam buku Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka halaman 69, terdapat 5 soal pada bagian Ayo Kita Dalami.
Pada Bab 2 Allah Membimbing Umat Israel Sub Bab Allah Memberkati Para Pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud ini, siswa mampu memahami makna Allah memberkati para pemimpin Israel yaitu Samuel, Saul, dan Daud sehingga dapat merasakan kehadiran Allah melalui para pemimpin dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum mengerjakan 5 soal di bagian Ayo Kita Dalami, sebaiknya siswa memahami Bab 2 terlebih dahulu.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 62 Kurikulum Merdeka Bab 2: Kitab Suci
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 69
Ayo Membaca Kitab Suci
Baca dan simaklah teks Kitab Suci mengenai tokoh Samuel (bdk. 1 Sam 1-3; 1 Sam 4-7) di bawah ini!
Panggilan Tuhan Kepada Samuel
(bdk. 1 Sam 1-3; 1 Sam 4-7)
Pada waktu itu, seorang dari suku Lewi, yang bernama Elkana, hidup di kota Ramata.
Istrinya bernama Hana, ia tidak mempunyai anak.
Tiap-tiap tahun kedua orang itu berziarah ke kota Silo untuk bersembah sujud dan mempersembahkan korban.
Pada suatu ketika, Hana berdoa dengan mencucurkan air matanya dan ia berjanji kepada Tuhan:
"Tuhan semesta alam, jikalau Engkau mengaruniakan hamba-Mu seorang putra, niscaya saya akan mempersembahkan dia kepada-Mu seumur hidupnya!"
Maka doa itu berkenan kepada Tuhan, lalu diberikan-Nya kepadanya seorang putra, yang dinamainya Samuel.
Ketika anak itu berumur tiga tahun, maka Ia dibawa ke Silo dan ia menjadi besar di bawah pimpinan Eli, imam agung di Israel, dan ia mengabdi kepadanya di muka Allah.
Ia berkenan kepada Tuhan dan kepada manusia.
Pada suatu malam, Samuel tidur di halaman Kemah Kudus.
Ia dipanggil oleh Tuhan, kata-Nya: "Samuel, hai Samuel!"
Dengan segera, Samuel pergi kepada Eli dan berkata: "Saya, tuan!"
Eli menyahut: "Aku tidak memanggil Engkau. Pergi dan tidur terus!"
Samuel pergi dan berbaring lagi. Sekali lagi Tuhan memanggilnya, kata-Nya: "Samuel, hai Samuel!"
Maka Samuel bangun dan pergi kepada Eli, katanya: "Saya, tuan!"
Eli menjawab: "Aku tidak memanggil, kembalilah dan berbaring saja!"
Belum diketahui Samuel bahwa ia dipanggil Allah.
Untuk ketiga kalinya Tuhan memanggilnya: "Samuel, hai Samuel!"
Ia bangun dan pergi kepada Eli, katanya: "Saya, tuan!"
Eli mengerti bahwa anak itu dipanggil oleh Tuhan, maka ia berkata kepadanya: Berbaringlah kembali, hai anakku, dan jika engkau dipanggil lagi, katakanlah:
"Berfirmanlah, ya Tuhan, maka hamba-Mu akan mendengarkan!"
Lalu Tuhan bersabda kepadanya: "Aku akan menepati apa yang Kufirmankan kepada Eli. Sebab ia mengerti betapa jahatnya anak-anaknya, namun ia tidak menghukum mereka!"
Samuel tidur terus. Keesokan harinya ia dipanggil Eli. Eli bertanya kepadanya: "Apa yang dikatakan Allah, hai anakku? Jangan menyembunyikan apa-apa!"
Lalu Samuel menceritakan apa yang dikatakan Allah. Maka Eli menyahut: "Ialah Tuhan! Dibuat-Nya kiranya menurut kehendak-Nya!"
Samuel Bersenjatakan Doa
(bdk. 1 Sam 4-7)
Beberapa waktu kemudian orang Filistin bertempur melawan Israel.
Israel harus melarikan diri. Pada waktu itu, mereka menyuruh imam-imam mengambil Tabut Perjanjian dari Silo.
Hofni dan Pinehas Putra Eli turut serta imam-imam itu. Orang Israel dikalahkan.
Bahkan, Tabut Perjanjian jatuh ke tangan musuh. Kedua anak Eli tewas.
Seorang pesuruh pergi ke Silo. Eli yang telah membuka matanya bertanya kepadanya, "Apa yang telah terjadi."
Pesuruh itu menjawab: "Kedua anakmu tewas dan Tabut Perjanjian direbut oleh musuh!"
Ketika Eli mendengar berita yang dahsyat itu, jatuhkanlah ia dari kursinya: tengkuknya patah dan Ia meninggal.
Samuel menjadi hakim di Tanah Israel sesudah Eli.
Ia berkata kepada bangsa itu: "Buanglah segala patung berhala yang ada di rumahmu, maka Tuhan akan melepaskan kamu dari tangan Filistin!"
Maka segenap rakyat berpuasa sehari lamanya dan berkata: "Kita telah berdosa terhadap Tuhan."
Kemudian, orang Filistin menyerang sekali lagi.
Seluruh rakyat Israel takut sekali dan berkata kepada Samuel:
"Janganlah berhenti mendoakan kami, supaya Tuhan menyelamatkan kita!"
Samuel mempersembahkan korban dan mendoakan rakyatnya.
Tuhan menimbulkan taufan yang mengacaukan orang Filistin.
Mereka dikalahkan dan tidak berani masuk tanah Israel selama hidup Samuel.
Bangsa Israel mendengarkan dan sangat menghormati Samuel.
Ia adalah tokoh yang berdiri di antara dua zaman, yakni zaman hakimhakim dan zaman raja-raja.
Dialah yang meletakkan dasar dan semangat bagi zaman yang baru, yaitu zaman kerajaan.
Ayo Kita Dalami
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Kapan Samuel menerima panggilan Allah?
Jawaban: Saat Samuel masih muda berusia 12 tahun.
2. Apa jawaban Samuel ketika Allah memanggil Samuel untuk keempat kalinya?
Jawaban: Saya, tuan.
3. Apa penyebab kekalahan bangsa Israel dari tentara Filistin?
Jawaban: Tabut Perjanjian direbut musuh hingga terbunuhnya anak-anak Nabi Eli. Hal ini terjadi karena Israel tidak setia kepada Allah.
4. Bagaimana cara Samuel mengalahkan tentara Filistin dan mengembalikan kejayaan bagi Israel?
Jawaban: Samuel menegur bangsa Israel dan meminta agar mereka membuang semua patung berhala yang mereka miliki. Hal ini agar Tuhan membebaskan mereka dari musuhnya.
5. Mengapa Samuel dihormati sekaligus ditakuti oleh rakyat Israel?
Jawaban: Karena Samuel merupakan sosok yang saleh, tekun berdoa, taat pada firman Allah, seorang hakim Israel yang tegas, yang mengembalikan iman Israel kepada Allah. Selain itu, Samuel juga rendah hati, tegas, dan bertanggung jawab.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 59 Kurikulum Merdeka Bab 2: Dalami Cerita
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.