Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 66 67: Penyampaian Isi Eksposisi
Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 66 67, tugas tentang penyampaian isi eksposisi dengan bahasa yang berbeda.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 66 67.
Soal pada halaman 66 67 buku Bahasa Indonesia kelas 10, membahas tugas tentang penyampaian isi eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan menggunakan bahasa yang berbeda.
Sebelum menengok kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 66 67, diharapkan siswa mengerjakan soal secara mandiri.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 diperuntukkan bagi orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 66 67.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 112-115: Mencari Isi Pokok Hikayat Indera Bangsawan
Berikut ini kunci jawaban buku Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 66 67:
Tugas
Sampaikanlah isi eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup di atas dengan menggunakan bahasamu sendiri.
Jawaban:
a. Paragraf 1
- Penyampaian dalam Eksposisi
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Permasalahan lingkungan hidup selalu menarik perhatian banyak orang. Bencana alam yang seringkali terjadi di Indonesia menimbulkan kerugian yang sangat besar baik harta maupun jiwa. Bencana alam yang bertubi-tubi tersebut belum mampu menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya. Apakah ini pertanda bahwa manusia merasa lebih nyaman menghindar dan menyelamatkan diri tanpa memberikan solusi untuk mengatasinya?
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 111 Semester 2: Siapakah Indera Bangsawan?
b. Paragraf 2
- Penyampaian dalam Eksposisi
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Upaya yang dilakukan untuk pelesyarian lingkungan hidup adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari.
c. Paragraf 3
- Penyampaian dalam Eksposisi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Manusia lebih cenderung menangisi nasibnya. Namun, tangisan itu akan terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
d. Paragraf 4
- Penyampaian dalam Eksposisi
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Adanya peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup adalah tanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
e. Paragraf 5
- Penyampaian dalam Eksposisi
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut akan lebih baik jika bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Namun, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.
f. Paragraf 6
- Penyampaian dalam Eksposisi
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Akar permasalahan berkaitan dengan kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Sebagai contoh, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.
g. Paragraf 7
- Penyampaian dalam Eksposisi
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
- Penyampaian dengan bahasa yang berbeda
Binatang yang seharusnya dilindungi malah banyak yang menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Selain itu pembalakan liar pun tak dapat dibendung. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
h. Paragraf 8
- Penyampaian dalam Eksposisi
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.
- Penyampaian dengan Bahasa yang Berbeda
Oleh karena itu, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Jadi, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)