Belajar Jarak Jauh Efektif, Ini Software LMS yang Digunakan SMA Prisma Pioneer
Cerita soal adaptasi pembelajaran digital di era pandemi datang dari kepala sekolah sekaligus guru SMA Prisma Pioneer.
Namun, nyatanya pekerjaan pengawasan tidak menjadi maksimal dan justru masih meninggalkan kendala lainnya yaitu tidak semua kelas bisa terpantau.
“Bagaimana caranya melakukan supervisi kelas secara digital? Saya butuh LMS yang bisa mengijinkan saya masuk ke semua kelas yang dibuat oleh guru,” tandasnya.
Pada akhirnya, LMS pun dipilih sebagai penunjang utama dari kegiatan pembelajaran di SMA Prisma Pioneer. Dengan menggunakan LMS, kegiatan belajar siswa, materi yang diunggah oleh guru, tugas-tugas dan soal-soal ujian yang dibuat oleh guru bisa diawasi dengan maksimal.
Bahkan, untuk jumlah dan persentase siswa-siswa yang merespon tepat waktu dan hasil belajar berupa rata-rata nilai yang dihasilkan juga dapat diperoleh dari LMS tersebut.
Merujuk pada visi digitalisasi Kemdikbud, akhirnya SMA Prisma Pioneer melakukan lompatan dalam untuk menggunakan LMS berbayar.
Meskipun pada awalnya tidak mudah untuk menjelaskan apa keuntungan dari menggunakan LMS ini dan dipenuhi oleh perdebatan alot dan revisi keputusan hingga lima kali, akhirnya ide dari kepala sekolah tentang kebutuhan akan LMS pun disetujui.
Ruangkelas, LMS ala Ruangguru
SMA Prisma Pioneer akhirnya memilih Ruangkelas, sebuah LMS dari Ruangguru.
“Setelah melewati sekian pembahasan dan pro-kontra, pilihan saya akhirnya disetujui dan SMA Prisma Pioneer pun bekerja sama dengan Ruangguru,” tuturnya.
Dirinya kembali bercerita meskipun agak terlambat untuk dijalankan, memilih Ruangkelas dapat membuat kegiatan pembelajaran terbantu di era pandemi ini.
“Walaupun agak terlambat, tepat di bulan Agustus, saya merasa senang karena tim dari Ruangguru sangat support untuk pelatihan guru-guru saya, dan bahkan ada grup WA khusus untuk troubleshooting menyelesaikan masalah apa saja yang dialami selama menggunakan Ruangkelas,” jelasnya.
Berbagai pelatihan intens pun dilakukan agar guru-guru bisa percaya diri mengoperasikan LMS Ruangkelas. Dengan tampilan dan menu-menu di Ruangkelas sangat ramah pengguna dan para pengajar di SMA Prisma Pioneer akan bisa menggunakannya jika terbiasa meskipun rentang usia guru beragam mulai dari usia 20-an hingga hampir pensiun, yaitu 60 tahun.
“Untuk memastikan hal tersebut, saya membuat evaluasi mingguan, menetapkan target terukur, misalnya: penggunaan menu absensi di minggu pertama, memotivasi guru-guru untuk mencapai target tersebut, kemudian mengevaluasi dan melaporkan hasil evaluasi dalam pembagian kategori yang terinspirasi dari istilah pandemi,” ujarnya.
Ada cara unik yang diterapkan oleh SMA Prisma Pioneer, yaitu kepala sekolah memberikan feedback evaluasi hasil kerja guru untuk penggunaan LMS dalam bentuk kartu-kartu yang terbagi dalam tiga kategori.
Tiga kelompok ini mengikuti simbol dari zona karantina Covid-19, yaitu: Zona Hijau, Zona Kuning, dan Zona Merah. Zona Hijau untuk yang performanya 80% ke atas, Zona Kuning untuk yang performanya di antara 60% hingga 79%, dan Zona Merah untuk guru-guru yang performanya di bawah 60%.