Materi Sekolah
Alat, Bahan Produksi, Proses Pembuatan Jahit Aplikasi, dan Kemasan Produk Kerajinan Tekstil
Berikut alat, bahan produksi, proses pembuatan jahit aplikasi, dan kemasan produk kerajinan tekstil.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut alat, bahan produksi, proses pembuatan jahit aplikasi, dan kemasan produk kerajinan tekstil.
Jahit aplikasi adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasarnya.
Selanjutnya, diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam yang menggunakan tusuk hias feston.
Jahit aplikasi cenderung menghias permukaan benda.
Sehingga kegiatan jahit aplikasi dapat dikategorikan sebagai kerajinan yang memiliki fungsi hias.
Baca juga: Jenis-jenis Jahit Aplikasi: Standar, Potong Sisip, Potong Motif, Lipat Potong, dan Pengisian
Pada mulanya, masyarakat mengenal teknik aplikasi dari bangsa China.
Negara-negara seperti Korea, Jepang, dan Malaysia juga menyukai produk jahit aplikasi.
Zaman dahulu, hiasan yang menjadi aplikasi pada kain sudah diproduksi secara massal dan sangat populer.
Dengan adanya variasi bentuk motif aplikasi yang dijual di pasaran, memudahkan masyarakat untuk menempelkannya pada benda yang diinginkan.
Bentuk-bentuk yang biasa dibuat, terbatas pada bentuk yang cenderung disukai banyak wanita, seperti bunga, boneka, buah, tokoh kartun, alat transportasi yang dibuat jenaka, dan lain-lain.
Cara menjahitnya pun masih sederhana, yaitu hanya dengan ditindih menggunakan mesin jahit pada bagian pinggir motif atau dapat pula menggunakan jarum tangan dengan dijahit tikam jejak atau sulam.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Sulam: Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Pita
Pada perkembangannya, masyarakat semakin kreatif.
Dengan menggunakan limbah perca, ternyata masyarakat dapat membuat bentuk motif berbagai model.
Jenis jahitan yang digunakan juga bervariasi, ada yang menggunakan sulam tepi dan ada pula yang menggunakan tusuk feston.
Selanjutnya dikenal dengan jenis jahit aplikasi yang merupakan khas Indonesia, yaitu menggunakan tusuk feston.
Pengerjaannya pun masih manual, yaitu menggunakan jarum tangan.
Tentunya, proses pengerjaan memakan waktu yang tidak sebentar.
Namun, jahit aplikasi cukup diminati masyarakat sebagai alternatif karya yang menghiasi sebuah benda.
Berikut alat, bahan produksi, proses pembuatan jahit aplikasi, dan kemasan produk kerajinan tekstil, dikutip dari Buku Prakarya Kelas 7 Semester 1:
A. Alat produksi jahit aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama seperti jahit pada umumnya.
Alat tersebut di antaranya adalah jarum jahit tangan, gunting, jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk benang, pemidangan, pensil/kapur jahit, cukil/pendedel, dan seterika.
1. Jarum jahit tangan dan jarum sulam
Jarum sulam berfungsi untuk membuat berbagai macam tusuk hias yang dikerjakan menggunakan tangan.
Besar kecilnya jarum tergantung pada benang yang digunakan untuk menyulam.
Jika menyulam menggunakan benang halus, maka jarum yang digunakan adalah jarum yang kecil.
Sebaliknya, jika menggunakan benang yang besar, maka jarum yang digunakan adalah jarum yang berukuran lubang besar.

2. Gunting
Gunting yang dibutuhkan untuk membuat sulam meliputi gunting kain, gunting kertas, gunting benang, dan gunting bordir/sulam.

3. Jarum pentul dan bantalan jarum
Jarum pentul digunakan untuk membantu menggabungkan kain satu dengan lainnya agar tidak bergeser dari tempatnya.
Sementara itu, bantalan jarum untuk memudahkan dalam menempatkan jarum agar rapi dan tidak berserakan.

4. Tudung jari dan alat pemasuk benang
Tudung jari digunakan untuk melindungi jari dari tertusuk jarum.
Sementara itu, alat pemasuk benang atau biasa disebut sayang nenek berfungsi untuk membantu memasukkan benang pada lubang jarum.

5. Pemidangan
Pemidangan digunakan untuk meregangkan kain agar permukaan menjadi rata dan licin sehingga memudahkan pada saat menyulam.

6. Pensil/kapur jahit
Pensil atau kapur jahit dibutuhkan untuk menggambar pola-pola yang akan dijadikan aplikasi pada kertas dan kain.

7. Cukil/pendedel jahitan
Cukil/pendedel digunakan untuk membongkar jahitan yang salah.

8. Seterika
Seterika digunakan untuk menghaluskan pola-pola aplikasi agar lebih mudah dijahit.

B. Bahan produksi jahit aplikasi
Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari benang jahit atau sulam, kain bermotif atau polos, serta dapat pula menggunakan kain perca.
Sebagai informasi, saat ini sedang menjamur penggunaan kain felt atau flanel yang memiliki ratusan ragam warna sebagai bahan aplikasi.
1. Benang jahit atau benang sulam
Benang jahit atau sulam yang digunakan banyak warnanya.
Penggunaan jenis benang dan warna dapat dipilih sesuai yang diinginkan berdasarkan warna bahan.

2. Kain bermotif atau polos dan kain felt
Kain bermotif atau polos digunakan sebagai pola aplikasi.
Pemakaiannya disesuaikan dengan warna dasar kain.
Kain felt memiliki tekstur yang lembut dan agak tebal.
Warnanya pun sangat menarik untuk digunakan sebagai bahan aplikasi.
Banyak orang memilih bahan felt untuk membuat produk aplikasi pada kain.

C. Proses pembuatan jahit aplikasi
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai cara membuat aplikasi jahit dengan bentuk bantal hias sederhana.
Saat membuat aplikasi, tentukan dahulu apakah hiasan permukaan yang digunakan adalah untuk memperindah sebuah bantal yang sudah ada atau memang sengaja dibuat sedemikian rupa untuk dihasilkan benda yang diinginkan.
Dengan demikian, akan diketahui darimana harus memulai bekerja.

Berikut poses pembuatan jahit aplikasi untuk bentuk bantal hias sederhana:
1. Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan gambar dari pensil warna di atas kertas.
2. Buat pola sesuai desain.
Gunting pola dan tempelkan pada kain dasar.
Jahitlah satu persatu dengan tusuk feston.
3. Mulailah tempelkan bagian kepala boneka beruang seperti mata, dan hidung.
Proses nomor 1 sampai 3 dapat digambarkan sebagai berikut.

4. Buatlah pita untuk bagian leher dan tempelkan pada dasar kain.
Jahit sekeliling kain dasar putih dan tempel pada bantal biru dengan tusuk feston.
5. Buatlah pita dengan bahan bermotif.
Buat kerutan melingkar dua susun.
Pada bagian tengah, sematkan kancing.
6. Hasil akhir dari jahit aplikasi dengan bentuk bantal sederhana.
Proses nomor 4 sampai 6 dapat digambarkan sebagai berikut.

D. Kemasan produk kerajinan tekstil
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses.
Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya.
Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan.
Hal ini dikarenakan terkadang memiliki ukuran yang sangat besar, karya tidak bisa dibuat kemasan.
Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang yang mudah dibawa.
Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya.
Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas.
Meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang, tetapi dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen.
Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang menarik untuk dibuat.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah