Materi Sekolah
Letak Geografis Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa dengan Kawah Jonggring Saloko
Berikut letak geografis Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan kawah yang menganga lebar.
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Semeru terletak di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Dengan tinggi Puncak Mahameru 3.676 mdpl, Gunung Semeru menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Gunung Semeru juga dikenal sebagai atap pulau jawa serta memiliki nama lain Semeroe, Smeru, atau Smir, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Gunung Semeru merupakan gunung api bertipe Strato.
Terdapat kawah yang menganga lebar dengan julukan Jonggring Saloko.
Kawah Jonggring Seloko ini menjadi titik aktivitas Gunung Semeru, terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.
Di puncak terdapat dinding tubuh kawah tua di bagian utara, sedangkan bagian yang muda berkembang ke arah tenggara dan selatan.
Baca juga: Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Ketahui Material, Dampak, dan Cara Menghindari Abu Vulkanik
Letak geografis gunung Semeru berada di 08'06,5' Lintang Selatan dan 112°55' Bujur Timur.
Gunung Semeru berada dalam satu kelurusan yang berarah selatan-utara dengan komplek Gunung Jambangan dan Pegunungan Tengger.
Komplek Gunung Jambangan merupakan yang tertua, terletak di antara komplek Tengger dan Semeru.
Gunung Semeru memperlihatkan bentuk kerucut yang sempurna apabila dilihat dari arah selatan dan tenggara.
Namun, bentuk sesungguhnya tidak sempurna karena di bagian puncak mempunyai bentuk yang rumit.
Kondisi puncak ini disebabkan oleh perpindahan kawah-kawahnya dari barat laut ke tenggara.
Wilayah terdekat
Dikutip dari esdm.go.id, terdapat wilayah terdekat dengan Gunung Semeru, di antaranya Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabuaten Lumajang.
Selain itu juga terletak di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Beberapa kota yang termasuk dalam wilayah tersebut adalah Malang, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan.
Baca juga: Sejarah Ranu Kumbolo, Danau Air Tawar yang Terletak di Gunung Semeru
Daerah pertanian subur
Perlu diketahui, daerah di sekitar Gunung Semeru merupakan daerah pertanian yang subur.
Pada daerah rawan bencana di lereng timur dan tenggara, terletak tanah pertanian dan permukiman dengan kepadatan penduduk lebih dari 850jiwa/km2.
Selain itu, material pasir dan batu di sepanjang aliran sungainya merupakan kekayaan alam tersendiri.
Derasnya kiriman material Semeru menyebabkan ketebalan pasir di sungai terus meninggi.
Dengan luas 82,50 ha, areal bahan tambang/galian pasir dan batu bangunan memiliki volume 5.976.625 m³.
Terdapat sekitar 15 ha areal pasir dan batu yang di eksploitasi dengan volume 239.065 m³ atau hanya 4 persen dari kapasitas yang tersedia.
Lokasi penambangan pasir dan batu pun cukup banyak, di antaranya di sepanjang Kali Rejali, Kali Regoyo, dan Kali Glidig, tepatnya berada di Kecamatan Candipuro, Pasirian, dan Tempursari.

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (KTN BTS) dan obyek yang dilalui pendaki
Masih dikutip dari sumber yang sama, kawasan Semeru termasuk dalam Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (KTN BTS) yang memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana, dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun.
Kawasan ini merupakan bagian dari satu kesatuan ekosistem unik yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat dan kehidupan di bawahnya.
Beberapa obyek di sepanjang rute menuju Gunung Semeru yang biasa dilalui pendaki antara lain Ranu Kumbolo, Padang Rumput Jambangan, Oro-Oro Ombo, Cemoro Kandang, Pangonan Cilik, Kalimati, Arcopodo, Agrowisata Pedesaan, Wisata Danau, dan Berkemah.
Baca juga: Kepala BNPB Janji Bangun Kembali Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru yang Rusak dan Beri Dana Tunggu
Batuan vulkanik di komplek Gunung Semeru
Batuan vulkanik yang terdapat di komplek Gunung Semeru-Jambangan merupakan hasil erupsi dari beberapa titik letusan yang terpisah.
Dilansir laman esdm.go.id, berdasarkan jenis litologi, posisi stratigrafi, dan sumber erupsi, batuan komplek Gunung Semeru-Jambangan dapat dibagi menjadi lima kelompok batuan dari tua ke muda yaitu:
- Endapan Gunung Jambangan;
- Endapan Gunung Ajek-ajek;
- Endapan Gunung Kepolo;
- Endapan Gunung Mahameru;
- Endapan Gunung Semeru.
Endapan Gunung Semeru yang merupakan endapan termuda terdiri dari aliran lava, aliran piroklastika, jatuhan piroklastika, guguran puing (debris avalanche), dan lahar.
Aliran lava merupakan hasil erupsi pusat (umumnya berkomposisi basal) dan erupsi samping (berkomposisi andesit dan basal).
Batuan vulkanik komplek Gunung Semeru umumnya bertekstur porfiritik dengan masa dasar hipokristalin.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Gunung Semeru