Materi Sekolah
Mengenal Stakeholder: Pengertian, Jenis-jenis, Perbedaan dengan Shareholder, dan Contoh Stakeholder
Dalam dunia bisnis terdapat istilah stakeholder. Berikut ini pengertian, jenis-jenis, perbedaan stakeholder dan shareholder, serta contoh stakeholder.
TRIBUNNEWS.COM - Dalam dunia bisnis dan ekonomi, terdapat istilah stakeholder.
Dilansir Investopedia, stakeholder adalah pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis.
Pemangku kepentingan utama dalam perusahaan tipikal adalah investor, karyawan, pelanggan, dan pemasoknya.
Namun, dengan meningkatnya perhatian pada tanggung jawab sosial perusahaan, konsep tersebut telah diperluas untuk mencakup masyarakat, pemerintah, dan asosiasi perdagangan.
Stakeholder atau pemangku kepentingan entitas dapat bersifat internal atau eksternal organisasi.
Selengkapnya tentang stakeholder, simak rangkuman berikut ini.
Baca juga: Mengenal 5 Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow, Kebutuhan Fisiologis hingga Aktualisasi Diri
Jenis Stakeholder
Mengutip corporatefinanceinstitute.com, berikut ini analisis jenis stakeholder yang paling umum berdasarkan kebutuhan unik yang biasa dimiliki masing-masing stakeholder.
1. Pelanggan
Kepentingan: Kualitas dan nilai produk/layanan.
Suatu bisnis ada untuk melayani pelanggan, sehingga pelanggan juga berperan sebagai stakeholder.
Keberadaan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan/produk dan nilainya.
Contohnya, penumpang yang bepergian menggunakan pesawat benar-benar menggantungkan keselamatan mereka di tangan perusahaan maskapai saat menempuh perjalanan udara.
2. Karyawan

Kepentingan: Pendapatan dan keselamatan kerja.
Karyawan memiliki kepentingan langsung di perusahaan karena mereka memperoleh penghasilan untuk menghidupi diri mereka sendiri, bersama dengan tunjangan lainnya (baik moneter maupun non-moneter).
Kepentingan lainnya dari karyawan tergantung dari sifat bisnis.
Misalnya, kepentingan kesehatan dan keselamatan dapat dibedakan sesuai sektor perusahaan, seperti dalam industri transportasi, pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, dan lain-lain.
3. Investor
Kepentingan: Pengembalian finansial.
Stakeholder ketiga adalah Investor sebagai pemegang saham dan debtholders.
Pemegang saham menginvestasikan modal dalam bisnis dan mengharapkan untuk mendapatkan tingkat pengembalian tertentu atas modal yang diinvestasikan.
Biasanya, Investor peduli dengan konsep nilai pemegang saham.
Pihak yang termasuk investor dapat disamakan dengan pemberi pinjaman dan pengakuisisi potensial.
Semua pemegang saham secara inheren adalah stakeholder atau pemangku kepentingan, namun stakeholder secara inheren bukanlah pemegang saham.
4. Pemasok dan Vendor
Kepentingan: Pendapatan dan keamanan.
Pihak pemasok dan vendor juga termasuk stakeholder yang mempengaruhi pendapatan dan keamanan.
Mereka menjual barang/jasa ke perusahaan/bisnis untuk memperoleh pendapatan yang berlanjut.
Sebagian besar pihak pemasok juga mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan mereka.
Biasanya, mereka bersikap loyal karena terlibat langsung dalam operasi perusahaan.
5. Komunitas
Kepentingan: Kesehatan, keselamatan, pembangunan ekonomi.
Komunitas adalah stakeholder utama dalam bisnis besar yang berada di dalamnya.
Mereka dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti penciptaan lapangan kerja, pembangunan ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
Ketika sebuah perusahaan besar masuk atau keluar dari komunitas kecil, ada dampak langsung dan signifikan terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di daerah tersebut.
Beberapa industri dapat memberi dampak pada suatu kelompok atau daerah, misalnya ada potensi dampak kesehatan karena aktivitas perusahaan dapat mengubah lingkungan.
6. Pemerintah
Kepentingan: Pajak dan PDB.
Pemerintah merupakan stakeholder dalam perkembangan bisnis.
Mereka adalah pihak yang mempengaruhi jalannya perusahaan dengan cara mengumpulkan pajak dari perusahaan (pajak penghasilan perusahaan).
Selain itu, pajak juga berlaku untuk semua karyawan (pajak gaji) dan dari pengeluaran lain yang dikeluarkan perusahaan (pajak penjualan).
Pemerintah mendapat manfaat dari Produk Domestik Bruto (PDB) keseluruhan yang disumbangkan oleh perusahaan.
Baca juga: Mengenal Ekonomi Makro: Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan, dan Kebijakan Ekonomi Makro
Stakeholder vs. Shareholder
Dikutip dari Investopedia, stakeholder dan shareholder memiliki perbedaan dalam perannya di bidang ekonomi dan bisnis, sebagai berikut:
Stakeholder disebut juga "Pemangku Kepentingan", sedangkan shareholder adalah "Pemegang Saham".
Pemangku kepentingan terikat pada perusahaan oleh beberapa jenis kepentingan pribadi.
Biasanya, kepentingan tersebut untuk jangka panjang dan alasan kebutuhan.
Sedangkan pemegang saham memiliki kepentingan keuangan.
Pemegang saham dapat menjual saham dan membeli saham yang berbeda atau menyimpan hasilnya secara tunai.
Mereka tidak memiliki kebutuhan jangka panjang untuk perusahaan dan bisa digunakan kapan saja.
Misalnya, jika sebuah perusahaan berkinerja buruk secara finansial, vendor dalam rantai pasokan perusahaan itu mungkin menderita jika perusahaan membatasi produksi dan tidak lagi menggunakan layanannya.
Demikian pula, karyawan perusahaan mungkin kehilangan pekerjaan mereka.
Namun, pemegang saham perusahaan dapat menjual saham mereka dan membatasi kerugian mereka.
Baca juga: Mengenal 5 Sistem Ekonomi di Dunia, Kelebihan dan Kekurangannya, Ekonomi Tradisional hingga Terpusat
Contoh Stakeholder
Stakeholder menjadi bagian penting dari kelompok yang lebih luas, yang memiliki karakteristik dan minat yang sama dalam proyek.
Dilansir simplystakeholders.com, berikut ini beberapa contoh stakeholder:
- Mitra;
- Pemilik;
- Pemegang saham;
- Eksekutif;
- Karyawan;
- Tim internal untuk proyek;
- Kreditur;
- Pemasok;
- Reseller grosir;
- Mitra rujukan & afiliasi;
- Pelanggan;
- Pengguna;
- Kelompok industri;
- Serikat pekerja;
- Organisasi media;
- Regulator;
- Pemerintah;
- Grup komunitas;
- Publik lokal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah