Minggu, 5 Oktober 2025

Materi Sekolah

Pengertian Sistem Ekskresi Manusia, Organ Ekskresi dan Jenis Gangguan Kesehatan pada Organ Ekskresi

Berikut ini pengertian sistem ekskresi manusia, organ ekskresi manusia, dan jenis gangguan kesehatan pada organ ekskresi manusia.

Editor: Daryono
medanta.org
Ilustrasi ginjal sebagai organ ekskresi manusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Manusia memiliki organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh.

Sistem ekskresi manusia memungkinkan terjadinya pembersihan organ sehingga meminimalisir adanya gangguan kesehatan.

Ketika seseorang mengonsumsi air putih secara teratur, maka proses ekskresi pada organ ekskresi menjadi lebih mudah.

Lain halnya ketika seseorang banyak mengonsumsi minuman yang mengandung pewarna dan perasa, maka organ ekskresi akan bekerja lebih keras untuk menyaring kotoran dari minuman tersebut.

Manusia sebaiknya menjaga kesehatan organ ekskresi dengan menerapkan pola hidup sehat.

Selain itu, olahraga teratur juga dapat melancarkan kerja organ ekskresi.

Selengkapnya tentang sistem eksresi manusia, mari simak materi berikut ini.

Baca juga: Sistem Gerak Manusia: Pengertian dan Komponen Penggerak Tubuh Manusia, Tulang, Otot, serta Sendi

Sistem Ekskresi Manusia

Menurut Biology Dictionary, sistem ekskresi manusia adalah organ-organ yang berfungsi untuk membuang limbah atau sisa-sisa metabolisme dan racun dari tubuh.

Limbah tersebut termasuk urea yang berada di aliran darah dan sisa-sisa metabolisme dari organ lain.

Pengolahan limbah urea terjadi di organ ginjal, sedangkan sisa metabolisme yang berupa limbah padat dikeluarkan melalui usus besar.

Sistem ekskresi pada manusia yang utama terdiri dari ginjal dan kandung kemih.

Setelah ginjal menyaring urea dan limbah lainnya dari darah, kemudian limbah itu ditambahkan ke urin di dalam kandung kemih.

Organ ekskresi lain, seperti hati, memproses racun dan memasukkan limbahnya kembali ke dalam darah.

Baca juga: Jenis Pembelahan Sel pada Sistem Reproduksi Manusia: Mitosis dan Meiosis

Organ Ekskresi Manusia

1. Ginjal

Menurut Biology Dictionary, ginjal merupakan organ ekskresi yang terletak di kedua sisi tulang belakang dan di bawah diafragma.

Di dalam ginjal terdapat sub unit struktural bernama nefron.

Nefron berfungsi untuk menyairng darang dan membuang limbah.

Setiap nefron memiliki struktur globular yang disebut kapsul Bowman.

Kapsul Bowman bertugas menerima darah dari sirkulasi ginjal melalui arteri aferen.

Ginjal memiliki banyak vaskularisasi dengan kapiler yang mengelilingi setiap nefron (kapiler intertubular) serta pembuluh darah yang mengalir di antara lobus ginjal (arteri dan vena interlobular).

2. Kandung kemih

Kandung kemih adalah kantung yang memiliki dinding otot untuk menahan urin hingga siap dikeluarkan oleh tubuh.

Organ ini menerima urin dari ureter yang masuk melalui lubang yang disebut lubang ureter.

Lubang ureter terletak di fundus cembung organ. Urine keluar dari kandung kemih melalui uretra.

Dinding kandung kemih terbuat dari otot polos dan lapisan epitel.

Pada bagian dalam organ ini terdiri dari jaringan luar biasa yang disebut epitel transisional.

Sel-sel jaringan berlapis ini berubah bentuk berdasarkan kondisi kandung kemih kosong atau penuh, memungkinkannya tetap elastis dan dapat menampung hingga setengah liter urin.

Pada pria, kandung kemih terletak di dasar panggul di depan rektum.

Sedangkan pada wanita, terletak di dekat rahim.

Baca juga: Ketahui Sistem Pencernaan Tubuh Manusia yang Berperan Penting, Dilengkapi Fungsi & bagian-Bagiannya

3. Hati

Hati adalah organ detoksifikasi utama tubuh, terutama untuk limbah nitrogen.

Sel-sel hati berperan sebagai bagian utama untuk proses biokimia yang menciptakan amonia dari asam amino.

Amonia dalam tubuh sangat beracun, maka dengan cepat diubah menjadi urea sebelum diangkut dalam darah menuju ginjal.

4. Usus besar

Usus besar merupakan organ yang berperan dalam ekskresi sisa limbah padat.

Sisa limbah padat diperoleh dari proses sekresi hemoglobin yang terdekomposisi, beberapa obat, kelebihan vitamin, sterol dari organ hati yang dibantu empedu.

5. Kulit

Kulit adalah organ ekskresi sekunder.

Pada bagian tubuh ini, kelenjar keringat di dermis dapat menghilangkan garam dan beberapa kelebihan air.

Kulit juga memiliki kelenjar sebaceous yang dapat mengeluarkan lipid lilin.

6. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ yang berfungsi untuk sekresi organ pernapasan atau saat respirasi aerobik.

Karbondioksida dari paru-paru dikeluarkan dari sel dan dipindahkan ke aliran darah.

Oksigen ditukar di dalam paru-paru dengan karbondioksida.

Baca juga: Mengenal Lambung Manusia: Pengertian, Struktur Lambung, Lapisan Dinding Lambung dan Fungsi Lambung

Jenis Gangguan yang Menyerang Organ Ekskresi Manusia

1. Gagal Ginjal

Melansir dari Gramedia, penyakit gagal ginjal merupakan gangguan sekresi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah.

Kondisi gagal ginjal yang parah dapat menyebabkan seseorang menjalani cuci darah secara rutin atau melakukan transplantasi ginjal.

2. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah kondisi ketika ginjal mengalami pemadatan garam dan mengendap di organ ini.

Penyakit ini dapat menghambat proses sekresi yang berada di saluran kemih.

3. Radang Ginjal

Radang ginjal adalah gangguan sekresi yang menyerang neufron.

Neufron pada ginjal terjadi karena adanya gangguan kesehatan, sehingga mempengaruhi kinerja dan fungsi ginjal.

4. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus merupakan gangguan yang menyerang ginjal.

Hormin ADH di dalam ginjal kesulitan untuk melakukan proses reabsorbsi cairan di ginjal.

Ketika hormin ADH berkurang jumlahnya, maka volume urin yang dikeluarkan oleh tubuh dapat meningkat hingga 30 kali lipat.

5. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakir sekresi yang mengganggu fungsi organ paru-paru.

Paru-paru merupakan organ pernapasan untuk pertukaran karbondioksida dan oksigen.

Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur di alveolus.

Sehingga, oksigen sulit masuk ke paru-paru karena terdapat banyak cairan di alveolus.

6. Asma

Penyakit asma merupakan penyakit penyempitan saluran pernapasan.

Gangguan sistem pernapasan ini menyebabkan karbondioksida di dalam paru-paru sulit mengalami pertukaran oksigen.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved