Senin, 29 September 2025

Karena Pandemi, Satu Generasi Kehilangan Kesempatan Belajar 1,2 Tahun

Ada kemungkinan besar siswa di sekolah-sekolah kehilangan kesempatan pembelajaran antara 0,8 hingga 1,2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 10 Batam, Kamis (23/9/2021). Proses pembelajaran tatap muka tingkat SMP di Kota Batam ini menerapkan protokol kesehatan serta diikuti siswa yang telah mengikuti vaksinasi Covid-19. (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan, hasil riset menunjukkan, ada kemungkinan besar siswa di sekolah-sekolah kehilangan kesempatan pembelajaran antara 0,8 hingga 1,2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Menurut Nadiem, hal itu menunjukkan ada satu generasi kehilangan hampir setahun dari pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini.

"Ini harus kita dalami terus, kita kaji, dan melihat dampaknya seperti apa. Apakah dampaknya akan permanen atau tidak, tapi salah satu hal yang menjadi kekhawatiran sekarang adalah kalau PJJ terus belangsung, seberapa permanen dampak ini dan bukan hanya dampak dari learning loss," jelas Nadiem.

Bahaya lain yang mengancam, kata Nadiem, dampak psikis bagi anak-anak yang tidak menjalankan PTM.

mengaku tak mempermasalahkan kritik yang dialamatkan kepada dirinya terkait keputusan aturan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Anak Harus Jalani Pembelajaran Tatap Muka, Ini Tips Bagi Orangtua Kurangi Rasa Cemas

Nadiem mengatakan, keputusannya dalam membuka atau menutup sekolah terus mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

"Enggak apa-apa kalau saya sedikit-sedikit dikritik atau apa-apa. Tutup sekolah saya disalahkan. Sekarang buka sekolah, saya disalahkan, enggak apa-apa. Sudah biasa. Namanya pengorbanan lah," ujar Nadiem dalam dialog virtual, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Kemenkes: Cakupan Vaksinasi Tidak Berhubungan dengan Pembelajaran Tatap Muka

Ia mengatakan, mayoritas masyarakat di media sosial menginginkan pembelajaran tatap muka terbatas. Hal tersebut, katanya, menjadi pegangan dirinya menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Apa pun kicauan yang terjadi di sosial media yang kelihatannya menjadi besar atau apa, mayoritas 80 sampai 85 persen dari masyarakat kita menginginkan kita kembali tatap muka," kata Nadiem(fahdi/tribunnetwork/cep)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan