Materi Sekolah
Materi Sekolah: Pengertian Hujan Asam, Proses, dan Dampak Terhadap Lingkungan
Berikut materi sekolah tentang hujan asam, proses terjadinya hujan asam, dan dampaknya terhadap lingkungan.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi sekolah tentang hujan asam, proses terjadinya hujan asam, dan dampaknya terhadap lingkungan yang dirangkum oleh Tribunnews.com.
Pengertian hujan asam menurut KBBI adalah air hujan yang mengandung asam.
Menurut Lapan, khususnya Peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara, hujan asam adalah dampak pertemuan antara polutan SO2, SO, NO2, dan HNO3 dengan butir-butir air.
Hujan asam memiliki pH yang rendah.
Hujan asam juga memiliki sifat asam yang korosif atau dapat mengikis partikel lain.
Polutan yang dihasilkan oleh hujan asam berasal dari hasil proses pembakaran bensin maupun solar baik dari pabrik maupun kendaraan.
Hujan asam ini menyerang hewan-hewan, hasil panen, dan air.
Hal ini menyebabkan kerusakan hutan dan kerusakan gedung serta monumen-monumen lain seperti patung dan tiang.
Polutan yang bercampur dengan udara lembab dapat memicu atmosfer yang tidak sehat untuk manusia.
Sehingga, hujan asam dapat menjadi indikator tentang kualitas udara.
Keadaan ini amat berbahaya bagi kelanjutan hidup manusia.
Perlu kamu ketahui, proses bagaimana hujan asam dapat terjadi. Mari kita bahas proses terjadinya hujan asam.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Rangkaian Listrik dan Bentuk Rangkaian Paling Umum
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Kata Sifat atau Adjektiva, Berikut 3 Fungsinya
Proses Terjadinya Hujan Asam
Masih dikutip dari lapan.go.id, ada beberapa zat penyebab hujan asam, yaitu Sulfur Dioksida dan Nitrogen Oksida.
Kedua zat itu dipancarkan ke dalam udara dari cerobong-cerobong di pabrik, pembangkit tenaga listrik, juga dari gas buang dari kendaraan bermotor.
Hujan asam adalah akibat dari adanya pencemaran udara yang tinggi.
Daerah-daerah yang padat industri ataupun kendaraan bermotor terutama kota besar di Indonesia telah mengalami hujan asam.
Ada dua jenis deposisi polutan.
Pertama, deposisi basah, yaitu pemindahan partikel polutan melalui media basah dengan penguapan polutan yang membentuk awan dan turun sebagai hujan asam.
Cairan asam tersebut masuk ke tanah.
Semakin lama cairan itu dapat mengendap.
Endapan asam yang dihasilkan reaksi kimia yang kompleks dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.
Reaksi tersebut mengancam ekosistem air dan tanah serta bangunan-bangunan yang terkena cairan asam tersebut.
Jenis kedua yaitu deposisi kering.
Deposisi kering dapat memindahkan partikel polutan asam berwujud kering seperti seperti gas SO2, NO2 dan (NH4)2S04.
Proses deposisi kering terjadi saat cuaca cerah dan berawan.
Sehingga, butiran-butiran gas dan aerosol yang bersifat asam diterbangkan angin dan memungkinkan tertinggal di pepohonan, bangunan bahkan terhirup masuk ke paru-paru.
Beberapa zat pengotor ini dapat berubah menjadi Asam Belerang dan Asam Nitrat melalui serangkaian reaksi kimia yang kompleks dan kembali jatuh ke bumi.
Baca juga: Kisi-kisi Materi SKD CPNS 2021 Lengkap dengan Passing Grade dan Syarat-syaratnya
Dampak Hujan Asam Terhadap Lingkungan
Lapan.go.id juga menerangkan tentang semua kejadian alam akan berdampak terhadap lingkungan di sekitarnya.
Hujan asam juga membawa dampak terhadap apa saja yang dilewati oleh partikel-partikel asam.
Misalnya endapan asam dapat mempengaruhi kualitas tanah, air, berbagai makhluk hidup tanah, dan juga tanam-tanaman.
Sehingga, lingkungan di tanah dan air akan terpengaruh oleh adanya keasaman di lingkungan hidupnya.
Selain itu, kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan matinya species hewan dan tumbuhan yang hidup di air.
Jenis plankton dan hewan invertebrata merupakan makhluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman.
Jika air di danau memiliki pH di bawah 5, maka lebih dari 75 % dari spesies ikan akan mati.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan yang dapat mengurangi populasi kelompok tumbuhan dan hewan.
Hujan asam berdampak terhadap keberlangsungan suatu ekosistem secara signifikan.
Selain pengaruh pada biotik, hujan asam akan berpengaruh pada elemen tidak hidup (abiotik).
Tetesan-tetesan air hujan asam akan masuk ke dinding-dinding melalui retakan-retakan.
Cairan asam ini dapat melarutkan kalsium dalam bahan-bahan beton, lalu meleleh keluar dari dinding-dinding.
Air hujan yang mengandung asam melarutkan tidak hanya bahan-bahan beton.
Namun, juga lantai-lantai dan ukiran-ukiran pualam serta atap-atap dan ukiran-ukiran tembaga.
Bila endapan asam terus berlangsung, Bumi akan mengalami kerusakan yang lebih besar, dan lingkungan hidup akan berubah secara signifikan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah