Selasa, 30 September 2025

Sekolah di Masa Pandemi, Daring atau Tatap Muka Terbatas?

Problematika orang tua dalam hal pendidikan anak, belum berakhir kalaupun pendaftaran sudah selesai dilalui

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS/Jeprima
Sejumlah murid saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua di SDN Malaka Sari 13 Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah salah satunya SDN Malakasari 13. Siswa yang ikut belajar tatap muka yang digelar pada pukul 07.00-09.00 WIB hanya 50% dari kapasitas. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ajaran 2021/2022 sudah di depan mata.

Saat ini, orang tua mulai repot mengurus pendaftaran sekolah, yang persyaratannya ternyata memancing emosi orang tua saat akan dipenuhi.

Problematika orang tua dalam hal pendidikan anak, belum berakhir kalaupun pendaftaran sudah selesai dilalui.

Di masa pandemi Covid-19 ini, soal metode pendidikan yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2021/2022, jadi perdebatan tersendiri.

Sebagian orang tua tetap mau anaknya belajar di rumah saja, sementara yang lainnya tidak keberatan putra putrinya mulai kembali belajar di sekolah.

Baca juga: Pemerintah Harus Berhati-hati Jadikan Jasa Pendidikan sebagai Objek Pajak

Untuk menyikapi dualisme sikap orang tua, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan, pihaknya akan berupaya bijak menyikapi pemenuhan hak pendidikan anak.

Pemerintah disebutkan akan mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan serta tumbuh kembang dan kondisi psiko sosial anak, sebagai prioritas utama.

"Pelayanan pendidikan pada masa pandemi, satuan pendidikan harus melayani dua menu, menu pembelajaran tatap muka terbatas dan menu pembelajaran jarak jauh.

Sehingga dua-duanya dilayani dan sudah semestinya orang tua memiliki kebijakan untuk putra-putrinya," kata Koordinator PMP dan Kerja Sama PAUD - Dikdasmen Kemendikristek, Katman dalam Dialog KPCPEN - FMB9 bertema Kiat Sehat Belajar di Sekolah dan di Rumah pada hari Kamis (10/6) siang.

Pada kesempatan itu, Psikolog Seto Mulyadi berpendapat bahwa dalam hal jenis pembelajaran untuk siswa didik pada masa pandemi, yang terpenting adalah soal komunikasi.

Menurutnya pihak sekolah dan orang tua harus memiliki komunikasi yang efekti antara pihak sekolah dan orang tua.

"Orang tua akan merasa khawatir bila tidak ada informasi yang lengkap dan jelas tentang kondisi sekolah atau kesiapan sekolah," katanya.

Seto juga menambahkan, agar seluruh stakeholder dunia pendidikan tanah air dapat berempati dengan situasi yang dihadapi orang tua karena mereka pada dasarnya akan senantiasa mengedepankan hak-hak anak, utamanya hak untuk tetap sehat dan tetap aman saat berada dalam lingkungan satuan pendidikan.

Terkait hal tersebut, Seto mengapresiasi langkah salah satu sekolah di Bogor, Jawa Barat, yang telah memberikan edukasi kepada orang tua melalui penyebaran informasi terkait situasi di sekolah tersebut.

Baca juga: Bung Karno dan Visi Besar Pendidikan Indonesia: Menjadi Manusia Seutuhnya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan